Mengunjungi Japan di Kudus, Desa dengan Leluhur Perawat Kuda Sunan Muria

Kudus

Kabupaten Kudus, Jawa Tengah ternyata memiliki nama-nama desa yang cukup unik. Dulu yang sempat ada desa bernama Jepang, ini ada Japan. Lalu bagaimana ceritanya?

Kata Japan barangkali tidak asing di telinga semua orang. Nama itu identik dengan Jepang sebuah negara di Asia Timur. Namun di Kudus, ternyata ada desa bernama Japan.

Desa Japan sendiri bagian dari Kecamatan Colo, Kudus. Letaknya berada di lereng Gunung Muria. Jarak tempuh dari pusat Kota Kudus berjarak 20 kilometer atau berkendara sekitar 30 menit lamanya.

Di Japan suasananya sejuk dan dingin. Suasana pedesaan masih begitu terasa. Apalagi berada di lereng Gunung Muria.

“Lalu di sebelah selatan perbatasan dengan Desa Dukuhwaringin, sebelah barat Desa Colo, dan sebelah utara perbatasan dengan Kabupaten Jepara atau hutan (di Gunung Muria,” terang Kades Japan, Sigit Tri, saat ditemui detikcom di kantornya, Jumat (19/2/2021).

Sigit menceritakan nama desanya yang berbatasan dengan Kabupaten Pati yang cukup ini memang cukup unik, yakni Japan. Namun di balik nama itu, kata dia menyimpan sebuah cerita. Japan berasal dari kata ‘Jopo Montro’.

“Desa Japan itu tidak ada yang terkhusus, tapi pada intinya Japan itu berasal dari bahasa Jopo, atau istilahnya orang Jawa itu Jopo Motro yang pertama,” jelas Sigit.

“Artinya yang pertama kali menjadi niatan atau doa pertama kali. mau berdoa pertama kali. Niatan bacaan pertama. Orang mau ngapain, pertama baca bismilah dulu,” sambung dia.

Desa Japan di Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (20/2/2021). (Foto: Dian Utoro Aji/detikcom)

Dia mengaku tidak mengetahui secara jelas nama itu berasal. Namun dulunya, kata dia, di Japan ada seorang leluhur namanya Mbah Suro Gonjo. Menurutnya Mbah Suro Gonjo adalah orang pertama kali tinggal di Japan. Mbah Suro merupakan juru perawat kuda milik Sunan Muria.

“Itu sejarah secara detail kurang tahu ya. Tapi nama Japan ini dibuktikan juga ada makamnya Mbah Suro Gonjo. Beliau itu termasuk pertama kali di Japan ini,” tutur dia.

“Kalau menurut cerita pangonnya Mbah Sunan Muria, itu yang merawat Kuda. Kalau orang banyak juru pangon Sunan Muria. Beliau hidup dan mengembangkan di sana (di Japan). Di sana juga ada tempat guyangan atau tempat mandi hewan,” jelas dia.

Sigit menjelaskan nama Japan tidak ada kaitannya dengan Desa Jepang Kecamatan Mejobo, Kudus. Menurutnya Japan tidak ada kaitannya dengan cerita Arya Penangsang di Desa Jepang.

“Hubungan Jepang, tidak ada kaitannya. Memang berasal dari kata itu saja,” ungkap dia.

Selain Mbah Suro Gonjo, ada dua tokoh lain yang juga menjadi leluhur Desa Japan…

Terima kasih telah membaca artikel

Mengunjungi Japan di Kudus, Desa dengan Leluhur Perawat Kuda Sunan Muria