Menengok ‘Hotel Mewah’ Para Kucing di Bekasi

Suara meong bersahutan saat petugas menyiapkan makanan. Ratusan kucing itu bersiap menyantap hidangan makan siang di Rumah Kucing Terlantar Pak Anam, Bekasi.
Si empunya rumah, Qhoirul Anam, 27 tahun, berkisah. Mulanya datang ke Bekasi sebagai buruh garmen pada tahun 2015. Hanya saja, garis takdir membawanya mengurus 1.450 ekor kucing terlantar di rumahnya.
Saat itu, pria asal Bojonegoro itu mengevakuasi seekor kucing di jalanan dengan membawa ke kontrakannya. Kian hari jumlahnya semakin banyak hingga mencapai 75 ekor — jumlah yang memerlukan tempat khusus bukan hanya rumah kontrakan.
Pada 2019, Anam menggunakan tabugan pribadi untuk membeli lahan dan membangun rumah kucing atau shelter. Terdapat beberapa kamar untuk memisahkan penghuni baru dengan kucing lama. Kucing baru perlu dipantau kesehatannya sebelum digabung ke kamar lain bersama kucing senior. Penghuni rumah itu didominasi kucing terlantar hingga korban tabrak lari seperti si Mumul dan si Putih. Keduanya selamat meski harus kehilangan kedua kakinya karena harus diamputasi oleh dokter langganan, drh Jeffry Wahyudi.
Selain kesehatan, kebutuhan makanan kucing terbilang tidak sedikit. Dalam sehari, Anam menyiapkan 40 kg makanan kering dan 50 kg ikan tongkol. Ditambah ongkos ini-itu, diperlukan sekitar Rp 75 juta sebulan untuk urusan perut si kucing. Anam sempat menahan lapar bersama 500an kucing selama dua hari karena tidak memiliki dana. Sampai-sampai ia menjual barang-barang yang ia miliki seperti televisi hingga kulkas. Tak jarang Anam berhutang kepada klinik dokter hewan untuk tindakan medis terhadap si pus kesayangan.
Sekarang kondisi membaik. Para donatur dan dukungan masyarakat sekitar membantu kebutuhan ribuan kucing terlantar. Delapan karyawan bekerja untuk merawat ribuan kucing terlantar. Anam mengaku sempat berada di titik terendah saat masa-masa sulit merawat kucing liar. Putus asa dan kebingungan. Namun wajah-wajah kucing terlantar yang ia asuh membuatnya bangkit kembali. Tujuannya hanya satu, tak ingin kucing- kucing ini menderita dan dapat hidup layak. Dan bagi si kucing, shelter itu barangkali bukan sekedar rumah melainkan hotel mewah yang dikelilingi para malaikat tak bersayap.