
Menaker Dorong Pekerja Perempuan Cegah Pelecehan Lewat Dialog Sosial

Jakarta –
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah menggelar Dialog Sosial dengan Pengurus Serikat Pekerja Perempuan di Balai K3 Bandung, Jawa Barat hari ini. Di kesempatan tersebut, Ida mendorong pengurus serikat pekerja/serikat buruh (SP/SB) perempuan untuk berdialog sosial dengan manajemen perusahaan soal pelecehan.
Melalui dialog sosial, Ida mengatakan mereka dapat membahas tentang pentingnya membangun budaya zero tolerance, termasuk terhadap pelecehan dan kekerasan seksual. Dengan demikian, perempuan dapat merasa lebih aman dan nyaman saat bekerja.
“Kalau perusahaan punya komitmen itu kan orang gak berani macem-macem melakukan kekerasan atau pelecehan seksual,” ucap Ida dalam keterangan tertulis, Jumat (10/9/2021).
Terkait hal ini, Ida mengatakan kekerasan atau pelecehan seksual, baik verbal atau nonverbal tidak boleh menimpa pekerja, khususnya pekerja perempuan. Untuk itu, ia meminta pekerja perempuan agar lebih sering menggelar dialog sosial dengan manajemen perusahaan. Pasalnya, kata Ida, inisiasi dialog sosial harus datang dari perempuan karena mereka lebih memiliki kepekaan daripada laki-laki.
“Perempuan yang harus proaktif dialog, mensosialisasikan ke kalangan pekerja dan perusahaan melalui forum-forum yang ada di perusahaan agar tidak boleh terjadi kekerasan, pelecehan,” katanya.
Ida menyebut sosialisasi atau dialog sosial yang rutin dilakukan akan menutup ruang bagi mereka yang ingin melakukan kekerasan atau pelecehan. Dirinya pun menegaskan agar seluruh pihak tidak menoleransi tindakan kekerasan dan pelecehan.
“Kita tidak menoleransi kekerasan atau pelecehan. Siapa pun pelakunya. Perempuan pun jika melakukan kekerasan, maka ia wajib diganjar hukuman yang sama,” ucapnya.
Selain itu, Ida menyatakan sosialisasi antikekerasan atau pelecehan juga perlu dilakukan di luar tempat kerja, termasuk di lingkungan keluarga dan lingkungan sosial. Hal ini penting dilakukan guna mencegah pelecehan dan kekerasan terjadi di masyarakat.
“Temen-temen ini perlu memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat,” pungkasnya.
Sebagai informasi, dalam acara tersebut turut hadir Dirjen PHI dan Jamsos, Indah Anggoro Putri; Dirjen Binwasnaker dan K3, Haiyani Rumondang; Staf Khusus Menaker, Dita Indah Sari dan M. Reza Hafiz; Kadisnakertrans Provinsi Jawa Barat, Rachmat Taufik Garsadi; dan Kepala Balai K3 Bandung, Muhammad Imran.
(akn/ega)
Menaker Dorong Pekerja Perempuan Cegah Pelecehan Lewat Dialog Sosial
