
Maaf PBNU untuk Dosen yang Sebut NU Tak Maju-maju

Jakarta –
Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Imdadun Rahmat mengatakan pihaknya telah memaafkan Dosen UIN Syarif Hidayatullah, Zubair, yang menyebut NU tidak progresif dan tidak maju-maju. Imdadun mengatakan PBNU sudah terbiasa menghadapi perbedaan pendapat.
“Wong tidak minta maaf saja dimaafkan kok, apalagi minta maaf. Karena kami kan terbiasa menghadapi perbedaan pendapat,” kata Imdadun Rahmat di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (3/11/2021).
Imdadun menyebut PBNU tidak mempermasalahkan pernyataan Zubair yang mengatakan paham Asy’ariyah tidak progresif dan terbelakang. Dia menyebut anggapan negatif tentang Asy’ariyah sudah terbantahkan.
“Karena justru negara-negara yang mengikuti akidah Asy’ari Maturidi itu mengalami proses keunggulan peradaban, baik pada masa klasik maupun saat ini. Justru mereka yang mengikuti mazhab Asy’ari Maturidi itu menempatkan Islam secara moderat, moderat, tidak ekstrem,” katanya.
Lebih lanjut, Imdadun menyebut PBNU tak mempermasalahkan Zubair yang memberikan opini. Imdadun juga menyinggung pihak yang menghujat PBNU.
“Wong yang memang betul-betul menghujat, menghina, kami maafkan, apalagi sekadar beropini,” ucapnya.
PBNU, kata Imdadun adalah organisasi yang terbuka dengan kemajuan. Dia mengatakan PBNU mampu menghormati perbedaan yang ada.
“Kita sudah welcome dan mengembangkan, dan jadi bagian dari kemajuan modernitas kok. Ini yang penting adalah fakta bahwa NU itu merepresentasikan kelompok paham keagamaan,” tutur Imdadun.
Maaf PBNU untuk Dosen yang Sebut NU Tak Maju-maju
