LSM Banyuwangi Beberkan Kebrutalan Oknum GMBI

Banyuwangi –
Penangkapan oknum LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) distrik Banyuwangi diapresiasi sejumlah LSM di Banyuwangi. Selain melakukan pengeroyokan seorang dokter jaga di RSUD Blambangan Banyuwangi, aksi LSM GMBI di Banyuwangi dinilai banyak merugikan masyarakat.
Hal ini diungkapkan Eko Sukartono. Ketua LSM Rejowangi ini mengapreasi penanganan kasus dugaan pengeroyokan dokter RSUD Blambangan oleh oknum anggota LSM yang dilakukan Polda Jatim dan Polresta Banyuwangi.
“Kami sangat mengapresiasi kinerja Polri dalam penanganan kasus ini. Apapun LSM-nya tapi kalau berbuat anarkis ya harus di tindak tegas,” ujarnya kepada detikcom, Senin (11/8/2020).
Menurut Eko, aksi GMBI di Banyuwangi sangat meresahkan beberapa pihak. Beberapa aksi persekusi dilakukan di beberapa tempat di Banyuwangi. Para LSM mencatat sedikitnya ada 5 aksi yang brutal dilakukan oleh GMBI. Di antaranya merusak fasilitas salah satu kantor desa di Banyuwangi, persekusi petugas di Taman Nasional Alaspurwo, persekusi di Kantor PDAM Banyuwangi, dan masih banyak lagi.
“Banyak kasus yang sebenarnya tidak dilaporkan. Karena mereka selalu mengancam akan mendatangkan orang lebih banyak lagi. Aksi mereka pun juga dengan kekerasan,” tambahnya.
Aksi mereka selalu direkam dan di-share ke media sosial. Hal ini dinilai sangat meresahkan masyarakat Banyuwangi.
“Yang tersebar videonya itu di Alaspurwo. Ada beberapa petugas yang didorong dan akan dikeroyok. Untuk itu, kami minta masyarakat atau siapapun jika dirugikan oleh LSM untuk melaporkan hal ini ke aparat penegak hukum,” pungkasnya.