
Listrik Tenaga Surya Beri Cahaya di Ujung Indonesia

Jakarta –
Panel surya kapasitas 5 kilowatt terpasang di salah satu sudut pos jaga Kalilapar, Kecamatan Waris, Kabupaten Keerom, Papua. Panel surya tersebut menjadi sumber listrik bagi masyarakat tapal batas Indonesia.
Salah satu warga setempat, Joni (36) bercerita hampir setiap hari ia mampir di pos jaga Kalilapar saat ingin beristirahat sejenak dari pekerjaannya di ladang yang berjarak sekitar satu kilometer dari pos.
“Di sini bisa lihat TV, cas HP tanpa takut (minyak) solar habis,” kata Joni dikutip dalam keterangan tertulis Kementerian ESDM, Sabtu (21/11/2020).
Di rumahnya, Joni bergantung pada minyak solar untuk menyalakan listrik dari genset. Solar didapatkannya dari proyek di sekitar pemukiman.
“Di rumah susah, kami minta solar dari proyek-proyek yang ada di sekitar sini, kadang beli di Arso (kota) harganya 10 ribu (per liter),” ungkap Joni.
Ia senang sejak hadirnya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ia menjadi lebih leluasa menikmati listrik di pos jaga TNI yang juga menjadi tempat singgah warga tersebut.
Aka Harahap, salah seorang anggota TNI yang bertugas di Pos Jaga Kalilapar pun menyampaikan kebahagiaannya. Meski di perbatasan, ia kini dapat mengakses listrik tanpa halangan.
“Sejak ada PLTS, lampu menyala sepanjang malam, menyalakan TV atau alat karaoke kapanpun bisa,” ujar pria asal Medan, Sumatera Utara itu.
Sejak beroperasinya PLTS Terpusat di awal tahun ini, kebutuhan energi di pos jaga tersebut bisa terpenuhi tanpa bergantung lagi dengan minyak solar atau bensin untuk menyalakan listrik. Listrik pun dapat menyala 24 jam dan digunakan untuk penerangan, mengecas HP, menyalakan TV dan alat hiburan lain.
PLTS Terpusat di Pos Jaga Kalilapar adalah satu dari sembilan PLTS Terpusat yang dibangun di Pos jaga batas negara di provinsi Papua, yang dibangun melalui APBN Kementerian ESDM Tahun Anggaran 2019. Kesembilan pos jaga itu adalah Pos Jaga Batas Negara Kalibom, Kalilapar, Yabanda, KM 140, Oksibil, Kiwirok, Okbibab, Somografi dan Tatakra.
PLTS di pos jaga TNI dibuat agar pos-pos jaga batas negara ini dapat mandiri dalam penyediaan energi tanpa harus bergantung pada suplai bensin atau diesel.
(ega/ega)
Listrik Tenaga Surya Beri Cahaya di Ujung Indonesia
