Lika-Liku Perjalanan Srikandi Mantri Bank Layani Nasabah di Perdesaan

Jakarta – Berperan sebagai tenaga pemasar yang bertanggung jawab melayani aktivitas perbankan di pedesaan bukanlah hal yang mudah, terlebih bagi perempuan. Sehari-hari mereka diharuskan mondar-mandir di jalanan untuk menemui nasabah.
Meski demikian, hal ini tak menyurutkan semangat Manda Handika Chandra (28), Marketing Analisis dan Mikro (Mantri) Bank BRI di Unit Karangploso, Kabupaten Malang.
Srikandi asal Malang ini telah menjadi Mantri BRI sejak 2017 lalu. Selama perjalanannya menjadi Mantri BRI, Manda mengaku telah menangani berbagai desa yang menjadi wilayah tugasnya serta merasakan sendiri manis-pahit pekerjaan ini.
“Aku paling suka semisal habis ngasih kredit kan mesti habis itu beberapa hari kayak coba lewat depan rumahnya, semisal orangnya bilang pinjam modal buat usaha dan pas lewat lihat barang (usahanya) jadi lebih banyak, usahanya jadi lebih berkembang, itu rasanya sueneng banget,” ungkap Manda kepada detikcom beberapa waktu lalu.
Ia mengaku merasa senang dapat membantu para nasabah, terutama pelaku usaha di wilayah perdesaan untuk mengembangkan usahanya melalui pinjaman modal dari BRI.
“Kerja di desa, senang kayak kerja di rumah sendiri orang-orangnya juga enak ramah tamah,” ujarnya.
Tak hanya membantu meningkatkan perekonomian, Manda pun mengaku nyaman menjalani pekerjaannya sebagai Mantri BRI sebab dapat merasakan menjadi bagian dari sebuah desa. Terlebih berkat adanya program revitalisasi Mantri yang mengharuskannya fokus membina satu desa, yaitu Desa Tawangargo.
Meski begitu, Manda pun mengaku kerap menemui berbagai kesulitan, seperti harus bepergian ke daerah susah sinyal sehingga tak bisa menghubungi nasabah, bermandikan hujan, menerjang banjir, hingga pernah mengalami kecelakaan di jalan.
Menariknya, lanjut Manda, kejadian kecelakaan yang ia alami justru bukan karena ia sedang terburu-buru mengejar nasabah. Tapi terjadi karena terlalu bersemangat ketika akan menemui nasabah yang lama tak dijumpainya. Akibat kecelakaan ini, terang Manda, ia sampai bermandikan lumpur akibat kondisi jalanan yang tak mendukung.
Manda menjelaskan, adanya program revitalisasi Mantri memudahkannya dalam bekerja. Sebab ia hanya perlu fokus membina satu desa. Adapun tugas yang harus diembannya meliputi pembinaan pada BRILink desa, pengurusan pinjaman, tabungan, hingga penagihan, serta berperan juga menjadi financial advisor bagi para nasabah yang membutuhkan.
Kini, ia juga bertanggung jawab untuk membina klaster cendol dawet sagu dari Dusun Lasah yang mulai menunjukkan peningkatan perekonomian berkat adanya bantuan CSR dari BRI.
Sementara itu, Kepala Unit BRI Karangploso Pramono Hadi Putro menjelaskan adanya program revitalisasi Mantri ini membantu pihaknya lebih mengenal nasabah.
“Kita bisa lebih mengenal nasabah, lebih tahu kebutuhan nasabah, cara memperlakukan nasabah itu juga paham. Ya memang sih, kalau di luar sana ada COVID-19 tapi teman-teman juga sudah paham protokol kesehatan tingkat tinggi,” pungkasnya.
manti bri Foto: Rengga Sencaya
|
Lebih lanjut, Kepala Cabang BRI Malang Soekarno-Hatta Hendra Winata menyampaikan tenaga pemasar Mantri BRI memiliki tugas yang luar biasa.
“Setiap Mantri ini kita tempatkan di masing-masing desa. Secara ekonomi makro mereka tugasnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi atau pertumbuhan desa. Tapi dia benar-benar menjalankannya secara mikro. Poinnya adalah bagaimana kita mengembangkan perekonomian sehingga masyarakat desa menjadi lebih mampu secara ekonomi,” ucap Hendra.
Kisah srikandi Mantri BRI ini menjadi satu dari kumpulan kisah dalam program Jelajah UMKM ke beberapa wilayah di Indonesia. Program Jelajah UMKM mengulas berbagai aspek kehidupan warga dan membaca potensi di daerah. Untuk mengetahui informasi lebih lengkap, Ikuti terus jelajah UMKM bersama BRI hanya di detik.com/tag/jelajahumkmbri.
(mul/ega)