Ledakan Terjadi di Kamp Militer Guinea

Guinea

Setidaknya empat ledakan dahsyat menghantam sebuah kamp militer di Guinea Ekuatorial pada Minggu waktu setempat. Ledakan tersebut menimbulkan korban jiwa.

Dilansir AFP, Senin (8/3/2021) saluran televisi nasional setempat, TVGE menyiarkan rekaman bangunan yang hancur dan terbakar, orang-orang termasuk anak-anak dievakuasi dari puing-puing. Korban yang terluka terbaring di lantai rumah sakit. Belum ada laporan jumlah korban jiwa dalam ledakan ini.

Tayangan itu menunjukkan gambar asap hitam tebal, yang menurut TVGE berasal dari kamp militer Nkoa Ntoma di ibu kota ekonomi Bata. Ledakan pertama terjadi pada Minggu sore, televisi itu melaporkan.

“Kami mendengar ledakan dan kami melihat asap, tapi kami tidak tahu apa yang terjadi,” kata seorang warga setempat, Teodoro Nguema, kepada AFP melalui telepon.

Belum diketahui penyebab ledakan itu, tetapi laporan awal menunjukkan bahwa ledakan itu kemungkinan berasal dari gudang senjata kamp. Hal itu disampaikan laporan seorang jurnalis TVGE.

Laporan jurnalis itu menjelaskan bahwa kamp Nkoa Ntoma menampung antara lain elemen pasukan khusus tentara dan gendarmerie paramiliter.

Guinea Ekuatorial telah diperintah oleh Presiden Teodoro Obiang Nguema yang berusia 78 tahun selama hampir 42 tahun.

Putranya, Teodoro Nguema Obiang Mangue, wakil presiden yang bertanggung jawab atas pertahanan dan keamanan, muncul dalam rekaman televisi di tempat kejadian untuk memeriksa kerusakan, dia ditemani oleh pengawalnya dari Israel.

Teodorin, begitu ia dikenal, semakin dipandang sebagai penerus yang ditunjuk oleh presiden.

Bata adalah kota terbesar di negara kaya minyak dan gas itu, dengan sekitar 800.000 dari 1,4 juta penduduk tinggal di sana yang kebanyakan dari mereka dalam kemiskinan.

Meskipun terletak di daratan utama, ibu kota Malabo berada di Bioko, salah satu pulau di negara tersebut di lepas pantai Afrika barat.

(lir/lir)

Terima kasih telah membaca artikel

Ledakan Terjadi di Kamp Militer Guinea