Shopee Affiliates Program

Lahan Garapan Agro Jabar di Garut Akan Jadi Etalase Produk Petani Milenial

Bandung

Dirut PT Agro Jabar Kurnia Fajar menyatakan lahan garapannya di Wanaraja, Kabupaten Garut ke depannya akan menjadi etalase produk tani dari Petani Milenial. Lewat teknologi 4.0 berupa Smart Green Housenya, Agro Jabar sendiri telah memanen ratusan kuintal melon dan paprika untuk kebutuhan pasar premium lokal.

“Wanaraja konsepnya akan menjadi semacam etalasenya. Seperti kopi atau akar wangi misalnya, di Garut kan produksinya melimpah, jadi penyulingannya di situ. Petani Milenial itu komoditinya apa saja ? nanti diwakilkan etalasenya di Wanaraja,” ujar Kurnia saat dihubungi detikcom, Minggu (30/5/2021).

Termasuk salah satu produknya ialah melon dan paprika yang diunggah di dalam Instagram milik Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beberapa waktu lalu.

Kurnia mengatakan, konsep etalase produk Petani Milenial tersebut tak terbatas di Garut saja. Tiap bidang atau klaster Petani Milenial akan dibangun di berbagai daerah lainnya seperti klaster peternakan di Bogor atau perikanan di Cianjur.

“Memang proses Petani Milenial agak tersendat, karena beberapa calon peserta tidak lolos BI Checking. Ada juga yang lolos tapi tidak memenuhi syarat, karena KUR (kredit usaha rakyat) harus memenuhi syarat keterangan usaha dari desa atau kelurahan, jadi tidak bisa memberikan KUR yang baru, harus yang sudah punya pengalaman,” katanya.

Selain itu, ujar Kurnia, ketersediaan lahan juga menjadi salah satu tantangan dari program ini, sehingga tidak bisa dilakukan secara serentak. “Program tidak bisa segera langsung, tapi bertahap,” katanya.

Bicara mengenai program Petani Milenial yang diluncurkan 26 Maret lalu di Lembang, saat ini baru terpilih 2.240 petani muda dari 8.998 orang yang mendaftar.

Para petani muda yang telah memenuhi kualifikasi, juga telah lulus pemeriksaan perbankan atau BI Checking. Peserta yang tidak lolos BI Checking rata-rata masih memiliki utang ke perbankan.

“BI Checking dilakukan sebagai upaya tidak terjadinya kesalahan dalam pemberian kredit. Karena ternyata banyak yang bermasalah dengan perbankan,” ujar Kabiro Perekonomian Setda Jabar Benny Bachtiar saat dihubungi detikcom, Kamis (27/5/2021).

Para peserta ini secara bertahap akan mulai eksekusi di lapangan. Kesiapan lahan, menurutnya menjadi penyebab program ini tidak bisa dilakukan secara serentak. “Kesiapan tanah ini adalah land clearance dan ini perlu biaya. Makanya secara bertahap kita siapkan,” katanya.

Benny tak merinci berapa banyak peserta Petani Milenial yang sudah dan belum menggarap lahan, tetapi ia memastikan bahwa kesiapan tanah membutuhkan biaya.

“Kesiapan tanah ini adalah land clearance dan ini perlu biaya. Makanya secara bertahap kita siapkan,” katanya.

Kendala lainnya, kata Benny, ada petani muda yang enggan ditempatkan di wilayah lain di luar domisilinya. “Makanya secara bertahap kita siapkan. Banyak juga Petani Milenial ini enggan untuk ditempatkan di daerah lain,” kata Benny.

(yum/mud)

Terima kasih telah membaca artikel

Lahan Garapan Agro Jabar di Garut Akan Jadi Etalase Produk Petani Milenial