Kondisi Pemuda Terkena Peluru Reskoset di Jaktim Mulai Membaik

Jakarta –
Fadillah Rafi (19), korban peluru nyasar di Kramat Jati, Jakarta Timur, sudah menjalani operasi pengangkatan peluru. Kondisi korban saat ini mulai membaik.
“Sudah mulai membaik. Responnya sudah aktif,” kata pengacara korban, Rusdiyanto saat dihubungi, Senin (21/2/2022).
Fadillah tertembak peluru nyasar pada Kamis (10/2) sekitar pukul 01.00 WIB. Saat itu korban dan temannya terjebak di lokasi tawuran di Kramat Jati.
Meski begitu, Rusdiyanto menyebut hingga hampir dua pekan dirawat, korban masih belum bisa berbicara. Fadillah, kata Rusdiyanto, hanya berinteraksi lewat gerakan tangan.
“Belum bisa bicara. Responsnya dari gerakan tangan gitu loh,” katanya.
Sementara itu, Rusdiyanto mempertanyakan keseriusan polisi dalam menangani kasus tersebut. Rusdiyanto meragukan penjelasan polisi yang menyebut asal peluru itu dari sebuah pabrik.
Dia menduga, peluru yang mengenai Fadillah berasal dari senjata milik anggota kepolisian.
“Kalau itu memang ditembakkan dari suatu pabrik pertanyaan besarnya siapa itu orang?. Terus kalau orang itu bukan dari anggota kepolisian sampai saat ini perkara ini belum sampai tuntas. Tentu orang yang melakukan ini sangat berbahaya di masyarakat. Segera dicari kalau teorinya bukan dari anggota kepolisian,” jelas Rusdiyanto.
Penjelasan Polisi soal Asal Peluru
Pihak kepolisian telah melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. Dugaan sumber peluru nyasar itu pun disebut telah diketahui.
“Ini kan masih dalam penyelidikan dulu ya. Pelurunya dari mana ya, tetapi itu kita periksa itu kalau tidak salah lokasinya itu dekat suatu pabrik perusahaan itu,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan kepada wartawan, Jumat (18/2).
Zulpan belum memerinci pabrik perusahaan yang dimaksud. Dia menyebut penyidik bakal melakukan pengecekan langsung ke lokasi tersebut.
“Nanti kita akan cek di situ, karena asalnya dari situ,” jelas Zulpan.
Selain itu, Zulpan pun menyebut peluru nyasar yang mengenai Fadillah merupakan tembakan rekoset.
“Korban bukan sasaran, tapi adalah rekoset daripada peluru yang diletuskan kemudian mengenai korban,” terang Zulpan.
(ygs/mea)