
Kolase Ma’ruf-Kakek Sugiono Dipicu soal K-Pop, MUI: Hati-hati!

Jakarta –
Motif Sulaiman Marpaung (SM) mengunggah kolase foto Wapres Ma’ruf Amin dan bintang porno Jepang ‘Kakek Sugiono’ lantaran berang dengan pernyataan Ma’ruf soal K-Pop. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat mengingatkan kepada jajarannya agar menyampaikan kritik dengan cara yang santun.
“Ada sesuatu yang mungkin ke depan harus ekstra hati-hati kalau ingin menyampaikan kritik, sampaikan kritik dengan bahasa yang santun, dan tanpa harus membunuh karakter seseorang apalagi dengan umpatan, cacian, ataupun dengan tuduhan-tuduhan yang belum teruji kebenarannya,” kata Wakil Ketua Umum MUI, KH Muhyiddin Junaidi kepada wartawan, Jumat (2/10/2020).
Muhyiddin mengatakan MUI di daerah tentu memiliki aturan dalam menyampaikan pendapat bagi seorang pimpinan. Dia menyebut apa yang dilakukan oleh ketua MUI Kecamatan di Tangjungbalai melampaui batas.
“Saya yakin semua pimpinan MUI sudah punya garis tersendiri dalam menyampaikan pesan moral atau kritik, atau saran tidak ada yang vulgar itu. Saya pikir itu kan sudah luar konteks,” jelasnya.
Muhyiddin juga merespons pemecatan terhadap SM. Dia menegaskan peristiwa seperti SM tak boleh lagi terulang.
“Kalau itu sudah diputuskan oleh wilayah, pusat hanya mengikuti saja. Kalau dianggap itu menyalahi aturan silakan diproses, kita minta ke depan jangan kasus yang sama terulang, apalagi pelakunya adalah pimpinan teras dari MUI,” katanya.
Sementara itu, MUI, kata Muhyiddin, menyerahkan proses hukum kepada kepolisian. Dia berharap kepolisian berlaku adil.
Untuk diketahui Sulaiman Marpaung, beralasan geram atas pernyataan Ma’ruf Amin soal K-Pop. Hal itu memicu dirinya untuk mengunggah kolase Ma’ruf dan Kakek Sugiono.
Ma’ruf bicara K-Pop pada Minggu (20/9/2020). Awalnya dia menyampaikan soal kedekatan Indonesia dengan Korea Selatan, lalu berharap anak muda belajar atau mengambil inspirasi dari K-Pop.
(lir/gbr)
Kolase Ma’ruf-Kakek Sugiono Dipicu soal K-Pop, MUI: Hati-hati!
