Shopee Affiliates Program

Klaster Keluarga Menambah Kasus Baru COVID-19 di Boyolali

Boyolali

Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, mengungkap kasus baru di wilayahnya masih berasal dari klaster penyebaran virus Corona atau COVID-19 pada keluarga. Bahkan ada penambahan klaster penyebaran Corona pada keluarga di Boyolali.

“Kemudian untuk klaster baru, saat ini yang muncul itu ternyata kebanyakan berasal dari klaster-klaster keluarga,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Boyolali, Ratri S Survivalina, kepada wartawan di kantornya, Boyolali, Senin (5/10/2020).

Dalam sepekan terakhir, jelas Ratri S Survivalina, yakni sejak 30 September-5 Oktober 2020 terdapat tambahan 52 kasus baru. Dari jumlah tersebut terdapat klaster baru penularan Corona dari klaster keluarga.

“Jadi masing-masing ada anggota keluarga yang OTG, itu ternyata menularkan kepada anggota keluarga yang lain, yang mempunyai risiko tinggi atau masuk kelompok rentan. Akhirnya muncul klaster-klaster keluarga yang baru,” kata Lina, sapaan akrabnya.

“Sampai minggu ini dua klaster baru itu juga klaster keluarga yang berasal dari kasus SYR (Kecamatan Ngemplak), ini sudah ada enam anggota keluarga yang tertular positif. Kemudian klaster keluarga SMR, warga Kecamatan Ampel, jumlahnya ada lima anggota yang tertular positif,” lanjut dia.

Sebelumnya, kata Lina, sudah muncul empat klaster keluarga di Boyolali. Empat klaster keluarga tersebut yakni WSM dari Kecamatan Nogosari, MRY warga Boyolali Kota, WRO Kecamatan Andong dan ESW dari Kecamatan Mojosongo. Sehingga di Boyolali saat ini sudah ada enam klaster keluarga.

“Klaster keluarga ini memang jumlahnya kecil-kecil, namun klaster baru tersebut memang mendukung pertambahan kasus di Boyolali, untuk pertambahan kasus (COVID-19) di Boyolali minggu ini,” imbuhnya.

“Dalam sepekan terakhir ada tambahan kasus baru sebanyak 52 kasus yang tersebar di 16 kecamatan,” kata Lina.

Lina mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan di lingkungan keluarga. Jika ada anggota keluarga yang pekerjaannya sering keluar rumah, ketika pulang dan sampai rumah agar tidak langsung berinteraksi dengan anggota keluarganya.

“Begitu memasuki rumah, supaya keluarganya terlindungi itu melaksanakan dulu protokol kesehatan. Seperti melakukan disinfeksi, baju-baju, kemudian peralatan, baju yang dipakai juga langsung dicuci, kemudian juga melakukan mandi dulu sebelum berinteraksi dengan anggota keluarga yang lain,” imbau dia.

Selain itu, Lina juga mengungkap penambahan jumlah kasus COVID-19 di Klinik Milla Husada, Banyudono, Boyolali. Hasil tracing kontak erat, terdapat 47 orang yang menjalani tes swab.

“Dari 47 itu, yang terdeteksi positif (terpapar virus Corona) ada 17, yang berdomisili di Boyolali 11, sementara yang enam lainnya itu domisilinya di luar Kabupaten Boyolali,” kata Lina.

Menurut dia, yang terkonfirmasi positif di klinik tersebut antara lain ada perawat, petugas administrasi, bidan hingga petugas parkir.

“Owner-nya sampai saat ini masih negatif,” jelasnya.

Sementara itu jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 di Boyolali hingga hari ini telah mencapai 868. Rinciannya sebanyak 82 orang menjalani perawatan, 59 orang isolasi mandiri, 694 orang selesai isolasi dan 33 orang meninggal dunia.

(sip/ams)

Terima kasih telah membaca artikel

Klaster Keluarga Menambah Kasus Baru COVID-19 di Boyolali