
Klaim Masih Berproses, Pemprov Jabar: Kami Tidak Mau Petani Milenial Gagal

Bandung –
Program Petani Milenial yang diinisiasi Pemprov Jawa Barat terus dipacu. Berbagai tahapan dari pendaftaran hingga pencarian offtaker telah dilalui, kini program tersebut telah memasuki tahapan pelatihan dan pemagangan.
Dalam keterangannya, Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jabar Benny Bachtiar mengatakan, setiap tahapan program Petani Milenial dilalui dengan prinsip kehati-hatian agar hasilnya optimal.
“Sejauh ini semua tahapan berjalan baik. Tapi memang dilakukan secara bertahap dan hati-hati. Karena kami tidak mau Petani Milenial ini gagal dalam melakukan aktivitasnya,” kata Benny, Minggu (30/5/2021).
“Gelombang pertama program Petani Milenial ini harus berhasil karena akan dijadikan percontohan bagi gelombang berikutnya,” kata dia menambahkan.
Sebanyak 8.998 milenial Jabar yang mendaftar dalam program ini, dari jumlah tersebut didapatkan 2.240 orang yang lolos seleksi. Program ini tak hanya berkutat di bidang pertanian, tetapi mencakup juga bidang peternakan, perikanan dan perkebunan.
Menurut Benny, bidang pertanian dengan komoditas tanaman holtikultura paling banyak diminati calon petani milenial. Dia menuturkan semua perangkat daerah yang menjadi penanggung jawab setiap bidang sudah melakukan pemagangan maupun pelatihan. Pemagangan dan pelatihan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan calon petani milenial.
“Hampir semua perangkat daerah sudah melakukan pemagangan. Pemagangan bertujuan untuk membekali petani milenial agar paham tentang tata cara bertani yang baik dan benar, sehingga bisa menghasilkan panen yang baik,” kata Benny.
Klaim Masih Berproses, Pemprov Jabar: Kami Tidak Mau Petani Milenial Gagal
