Shopee Affiliates Program

Kisah Hijrahnya Eks Anggota Geng Motor di Rumah Kreatif Milenial Sukabumi

Sukabumi

Fir (24) pemuda asal Kota Sukabumi, terlihat mengetuk-ngetuk kain daun di atas putih yang terhampar di depannya. Di atas lembaran kain jumputan, ditempeli dedaunan alami sebagai motif ecoprint atau pewarnaan alami pada kain tersebut.

Siapa sangka, pemuda dengan tato menghiasi tangannya itu dulunya adalah anggota salah satu geng motor yang sering mengacau. Selain Fir, ada belasan lainnya mantan anggota geng motor yang menjalani aktivitas ‘pertaubatan’ di Rumah Kreatif Milenial (RKM) bentukan Polres Sukabumi Kota.

Dari tempat itu dibuat produk-produk kreatif berupa kaos tie die dan lembaran kain motif jumputan hingga beragam produk seperti telur asin, keripik dan produk kreatif lainnya.

“Tidak ada orang baik yang tidak punya masa lalu dan tidak ada orang jahat yang tidak punya masa depan setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berubah menjadi lebih baik. Di tempat ini mereka yang dulunya berada di jalanan, tidak punya keahlian kami gembleng untuk bisa membekali diri mereka sendiri dengan keahlian,” kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni kepada detikcom, Rabu (21/10/2020).

Sumarni menjelaskan, RKM didirikan dengan tujuan untuk mewadahi kegiatan-kegiatan enterpreneurship yang diberikan kepada generasi milenial yang dulunya “salah jalan” menjadi generasi kreatif yang memiliki kahlian dalam bidang kewiraswastaan.

“Mereka dulunya adalah generasi milenial yang seringkali melakukan tindakan-tindakan membuat keresahan di masyarakat kami ingin mereka berhijrah melakukan kegiatan yang positif. Kami memberikan pelatihan, sablon kaos, membuat batik jumputan, tulis, ecoprint dan motif lain selain itu membuat keripik, telur asin dan pelatihan barista kopi serta seni budaya lainnya,” ujar Sumarni.

Sumarni berharap, dengan hijrah keahlian kepada mereka yang dulunya dekat dengan aksi-aksi kriminalitas berubah menjadi generasi yang tangguh dengan keahlian yang dimilikinya sehingga bisa merubah pola perilakunya sendiri menjadi lebih baik di masa mendatang.

“Kami berharap pelatihan ini bisa membuat mereka berkreasi, berinovasi dan mereka bisa mandiri khususnya dalam bidang ekonomi. Tentu kami berharap mereka bisa menjadi milenial yang tangguh, yang bisa membawa nama baik nya sendiri maupun lingkungannya di Kota Sukabumi,” jelas Sumarni.

Produk-produk hasil karya milenial RKM kemudian dipasarkan dengan pengendalian mutu yang ketat. Tidak hanya dipasarkan langsung, produk mereka juga dipasarkan melalui layanan toko online melalui beberapa aplikasi e-commerce.

“Produknya kami pilih setelah tahapan Quality Control dan kami pasarkan melalui sitem online maupun offline. Alhamdulillah banyak yang senang dengan hasil produk mereka, mulai dari kaus tie die dan batik jumputan. Perlu diketahyi ini merupakan karya original dari anak-anak yang tadinya terlibat aksi geng motor dan mereka disatukan. RKM menjadi wadah mereka untuk melakukan kegiatan positif mereka bisa berbaur dengan perilaku yang baik,” beber Sumarni.

Sementara itu Fir, mengaku sudah dua bulan berada di RKM ia mengerjakan berbagai motif pada kain dan belajar membuat batik serta ketrampilan lainnya. Ia dikabari rekan-rekannya sesama anggota geng motor yang lebih dahulu berhijrah di tempat itu.

“Sudah hampir dua bulan, mengerjakan buat kain dan membuat kaos dengan bahan seadanya dan alami. Senang bisa membuat ini itu, yang saya awali dengan baik bisa lebih baik. Jadi memiliki keahlian, Insya Allah setelah keluar dari sini mau melanjutkan nanti setelah pulang,” singkat dia.

(sya/mud)

Terima kasih telah membaca artikel

Kisah Hijrahnya Eks Anggota Geng Motor di Rumah Kreatif Milenial Sukabumi