Ketua NU Karawang Tuding Cellica-Aep Beri Uang ke Kiai, Namun Hal Itu Dibantah

Karawang

Ahmad Ruhyat Hasby, Ketua NU Karawang, menuding pasangan Cellica-Aep dan PKS melakukan politik uang saat kampanye Pilbup Karawang 2020. Pria yang karib disapa Uyan itu menyebut ada 5 Kyai NU yang diberi uang senilai Rp 250 hingga 300 juta.

“Semua pesantren NU yang rata-rata tidak aktif disambangi mereka, dengan memberikan bantuan Rp 250 juta hingga Rp 300 juta,” kata Uyan melalui pesan Whatsapp, Jumat (17/10/2020).

Adapun lima kyai NU yang dituding mendapat uang dari Cellica Aep adalah Kyai Ujang Badruddin dari Ponpes Nurusalam di Medang Asem, Kyai Wawan Jarakah, pengasuh Ponpes Baitul Burhan di Tempuran, Kyai Tatang Syihabuddin, pengasuh Ponpes Annihayah di Rawamerta, Kyai Abdul Goni Maruf, pengasuh Ponpes Alhidayah, Rawamerta dan Kyai Agus, dari Ponpes Sabilul Khair, Manggung Jaya Cikul.

Uyan menyebut kelima Kyai itu adalah golongan NU kultural. Cellica-Aep, kata Uyan mencoba mencari dukungan dari para Kyai NU kultural tersebut.

“Membaca politik licik ala Cellica dan PKS harus menjadi pemicu semangat bagi kita untuk terus bergerak mencari dukungan sebanyak mungkin. Ketika mereka sudah tidak masuk melalui NU struktural, mereka sekarang gencar masuk ke NU kultural dengan masif. Semua pesantren NU yang rata-rata tidak aktif disambangi mereka,” tulis Uyan.

Uyan berpendapat, untuk membendung siasat politik Cellica-Aep, ia menginstruksikan seluruh pengurus PCNU Karawang, Badan Otonom, hingga pengurus kecamatan untuk mendukung Ahmad Zamakhsyari sebagai calon Bupati Karawang.

Uyan menyebut Ahmad Zamakhsyari alias Jimmy sebagai kader terbaik NU. Sekedar diketahui Jimmy adalah adik kandung Uyan. Ia adalah calon petahana. Sebelumnya pernah menjabat sebagai wakil Bupati Karawang sejak 2015. Di Pilkada Karawang 2020, Jimmy berpasangan dengan Yusni Rinzani. Pasangan inomor urut tiga itu diusung Partai Gerindra, PKB dan Hanura.

“Saya berharap, kepada seluruh pengurus PCNU, BANOM, lembaga dan MWC NU segera bergerak dan bertindak jangan tinggal diam. Mari kita jaga marwah NU dengan mengantarkan kader terbaik NU, Kang Jimmy sebagai Bupati Karawang,” tulis Uyan.

Menanggapi tudingan itu, 5 Kyai NU di Karawang merasa difitnah. Kelima Kyai merasa dicemarkan nama baiknya. Alhasil, kelima Kyai tersebut menuntut Uyan untuk meminta maaf secara terbuka di media massa.

“Kyai Uyan kami nilai telah mencemarkan nama baik pesantren dan NU. Kami tidak pernah menerima uang dari pasangan calon manapun,” kata Kyai Ahmad Tatang Syihabuddin, Kepala Pondok Pesantren Annihayah, Rawamerta, Karawang saat dikonfirmasi via telepon, Sabtu (17/10/2020).

Tatang menuturkan, saat musim Pilkada ini, bukan hal aneh jika ada calon yang datang untuk sowan ke Kyai dan pesantren NU. “Kami mempersilahkan semua paslon untuk datang. Karena mungkin kami dipandang sebagai orang tuayang biasanya diminta mendoakan dan menasehati. Itu saja. Tidak ada janji-janji politik apalagi dibayar,” kata Tatang.

Tatang mengaku telah bertemu para Kyai NU lain yang dituding menerima uang dari Cellica-Aep. “Kami sudah membuat surat terbuka. Isinya menuntut Uyan mengklarifikasi pernhataannya. Kami juga meminta masyarakat tak percaya terhadap tudingan itu. Kami juga meminta masyarakat menjaga persatuan,” ujar Tatang.

Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Karawang, Roni Rubiat Machri mengaku baru mendapat informasi tersebut. Pihaknya bakal menelusuri informasi soal tudingan politik uang dari Cellica-Aep ke lima kyai NU. “Kami akan telusuri dulu informasi tersebut,” kata Roni dengan singkat.

Dian Fahrud Jaman, dari tim pemenangan Cellica-Aep membantah menebar uang ke 5 kyai pimpinan pondok pesantren di Karawang. “Pasangan Cellica-Aep tidak pernah memberi uang kepada lima kyai apalagi dengan tujuan meminta suara,” kata Dian.

(ern/ern)

Terima kasih telah membaca artikel

Ketua NU Karawang Tuding Cellica-Aep Beri Uang ke Kiai, Namun Hal Itu Dibantah