Kemenkominfo Kampanyekan Sadar Stunting ke Anak Muda Banjarbaru

Jakarta –
Masih banyak anak muda yang belum paham akan bahaya stunting. Padahal, pengetahuan mengenai stunting perlu dipahami sejak dini, bahkan sejak remaja. Hal inilah yang ditekankan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melalui forum sosialisasi Genbest Talk Banjarbaru.
“Pasti banyak di antara generasi muda yang bertanya-tanya ‘Kenapa kita perlu tahu soal stunting? Kita kan masih muda, belum menikah dan punya anak.’ Justru karena kalian masih muda, teman-teman, penting bagi kita untuk paham sejak dini,” ujar PIC Produksi Konten dan Diseminasi Informasi Kesehatan, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Septa Dewi Anggraeni, dalam keterangannya, Kamis (25/7/2024).
Septa menjelaskan bahwa sebentar lagi bangsa Indonesia akan menghadapi puncak bonus demografi, yakni sebuah fase dimana usia produktif lebih besar dibandingkan usia non-produktif. Usia produktif ini nantinya juga akan jadi penopang bagi usia non-produktif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Jika generasi produktif kita memiliki daya saing yang baik, artinya kita bisa bersaing dengan negara-negara maju baik di negara-negara barat maupun Asia. Oleh karena itu penting peran kalian (anak-anak muda) untuk memahami stunting, karena kalianlah calon orang tua masa depan, supaya anak-anaknya bisa berkembang dan memiliki daya saing yang baik,” sambungnya.
Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, Ardiansyah, yang hadir sebagai narasumber menjelaskan bahwa selain pernikahan dan kehamilan dini, salah satu tantangan terberat dalam memberantas stunting di Kalimantan Selatan adalah akibat ketidaktahuan ditambah dengan adanya mitos-mitos yang telah mengakar di tengah-tengah masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Maka dari itu kami berharap anak-anak muda yang menjadi content creator bisa mematahkan mitos-mitos tersebut lewat berbagai konten edukasi yang menarik,” ungkap Ardiansyah dalam sesi talkshow di Genbest Talk Banjarbaru.
Sementara itu menurut dokter spesialis anak yang juga hadir sebagai narasumber, dr. Kurniawan Satria Denta Kurniawan menjelaskan bahwa dari segi kesehatan, anemia jadi salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya stunting. Untuk itu dia mendorong agar para wanita untuk peduli tentang masalah ini dan melakukan tindak pencegahan sedini mungkin.
“Ini penting sekali, karena kalau ibunya anemia, anaknya kemungkinan besar akan kena anemia juga. Kalau anak terkena anemia, kemungkinan terjadinya gangguan perkembangan jadi lebih tinggi” jelasnya.
Setelah sesi talkshow mengenai apa itu stunting dan bagaimana cara mencegahnya, para peserta juga diajak belajar untuk membuat konten yang menarik bersama content creator berpengalaman Meth Junior. Dengan adanya sesi ini, peserta diharapkan bisa membuat konten edukatif yang menarik agar lebih banyak orang yang sadar akan pentingnya pencegahan stunting.
Acara ini diharapkan dapat menggerakkan peserta untuk menjadi agen perubahan yang aktif menyebarkan informasi dan mengedukasi masyarakat. Stunting adalah masalah serius yang dapat menghambat masa depan bangsa. Kita perlu bergerak bersama untuk memeranginya.
Genbest sendiri merupakan gerakan yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo. Acara ini bertujuan untuk mendorong generasi muda agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari. Melalui situs genbest.id dan media sosial @genbestid, Genbest menyediakan berbagai informasi mengenai stunting, kesehatan, nutrisi, tumbuh kembang anak, sanitasi, kesiapan pernikahan, serta reproduksi remaja dalam bentuk artikel, infografik, dan videografik.
(ncm/ega)