Keluhan Orang Tua soal PPDB 2024: Bikin Was-was, Bagi yang Gaptek Susah

Jakarta –
Sejumlah orang tua murid mendatangi SMP Negeri 103, Cijantung, Jakarta Timur. Mereka datang untuk melakukan lapor diri setelah anaknya diterima di sekolah tersebut melalui Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Namun, tidak sedikit orang tua yang mengeluhkan proses pendaftaran anak ke sekolah melalui sistem PPDB. Salah satunya Rika yang mengaku pusing dan merasa was-was ketika mendaftarkan sekolah anaknya melalui PPDB.
“Pokoknya wah bikin pusing orang tua. Internetnya juga kadang susah, lama, bikin was-was kan jadinya,” kata Rika kepada detikcom di SMPN 103, Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (27/6/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rika menjelaskan anaknya masuk ke dalam zona prioritas III lantaran jarak rumah dengan sekolah yang tidak berdekatan. Dia mengatakan beruntung anaknya bisa masuk karena usianya sudah mencukupi.
“Bikin was-was. Soalnya kalo umur anak kita muda, kita prioritas 3 zonasinya nggak deket sekolah kan, kalau prioritas 3 pastikan mental. Alhamdulillah masuk, kan umurnya udah 13 tahun,” jelas Rika.
ADVERTISEMENT
Senada dengan Rika, Lia juga merasakan kesulitan yang sama ketika mendaftarkan anak melalui sistem PPDB. Dia pun harus dibantu orang lain yang mengerti penggunaan sistem PPDB untuk bisa mendaftarkan anaknya.
“Susah, ribet, bikin bingung. Saya juga dibantu ini. Kalau nggak dibantu ya nggak paham. Kadang juga lemot, susah diaksesnya. kadang-kadang kasihan yang jaraknya jauh tapi sebenarnya nilainya bagus karena jauh jadi nggak masuk, kasihan kan,” terang Lia.
Sementara Lina menyebut sistem PPDB zonasi lebih mudah bagi orang tua yang melek teknologi. Dia pun mengaku lebih nyaman untuk daftar langsung ke sekolah agar mendapat informasi yang lebih jelas dan mudah dipahami.
“Kalau untuk yang mengerti lebih mudah, lebih gampang, karena online nggak perlu datang langsung ke sekolah. Mungkin untuk orang tua yang sudah lanjut mungkin bisa kurang paham ya karena kan gaptek,” ujar Lina.
“Nah saya sih lebih enak datang langsung, karena bisa tanya-tanya langsung dengan gurunya, bisa survei sekolahnya kayak gimana terus langsung dikasih jalan untuk masuk ke dalam grup, ada penjelasan lebih rinci dan jelas seperti itu,” imbuhnya.
(zap/zap)