Kasus COVID-19 Jatim Tambah 935, Khofifah: Ini Tertinggi Selama Pandemi

Surabaya

Positif COVID-19 di Jawa Timur bertambah 935 kasus baru. Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyebut tambahan kasus ini menjadi tertinggi selama pandemi.

“Hari ini, menjadi penambahan kasus di Jatim tertinggi selama pandemi COVID-19. Meski dilihat secara nasional kita hari ini nomor 4, tapi untuk penambahan di Jatim, ini yang tertinggi,” ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Kamis (31/12/2020) malam.

Khofifah menyampaikan kepada seluruh masyarakat Jatim untuk bersabar kembali. Terkhusus pada perayaan-perayaan malam tahun baru.

“Kita tembus 935 kasus hari ini. Itu belum pernah terjadi selama pandemi. Ini perlu kewaspadaan, kita terus komunikasi intens dengan kepala daerah untuk berkoordinasi. Tempat-tempat wisata, mereka menutup alun-alunnya di malam perayaan tahun baru ini. Saya ucapkan terima kasih kepada pelaku wisata, PHRI, seniman, budayawan yang mau mengerti. Karena kondisi kita pada posisi membutuhkan kewaspadaan,” kata Khofifah.

Data yang diterima detikcom dari Satgas COVID-19 Jatim per-Kamis (31/12), tambahan 935 kasus baru yakni 144 dari Kab Blitar, 84 dari Jember, 54 dari Banyuwangi, 43 dari Kota Probolinggo, 42 dari Kota Surabaya, 40 dari Tuban, 34 dari Ponorogo, 34 dari Jombang, 32 dari Kota Malang, 31 dari Tulungagung, 28 dari Kab Kediri, 25 dari Lamongan, 25 dari Kab Probolinggo.

23 Dari Situbondo, 23 dari Pamekasan, 22 dari Bojonegoro, 20 dari Pacitan, 20 dari Sidoarjo, 20 dari Bondowoso, 18 dari Gresik, 16 dari Lumajang, 16 dari Bangkalan, 14 dari Sumenep, 12 dari Kab Malang, 11 dari Kota Mojokerto, 11 dari Kab Pasuruan, 10 dari Kota Kediri, 10 dari Kota Blitar, 10 dari Magetan, 10 dari Nganjuk, 10 dari Sampang, 10 dari Kab Mojokerto, 7 dari Kab Madiun, 7 dari Kota Madiun, 7 dari Kota Pasuruan, 5 dariNgawi, 4 dari Kota Batu, 3 dari Trenggalek.

Total kasus kumulatif terkonfirmasi positif COVID-19 di Jatim berjumlah 84.152 kasus. 6.190 kasus di antaranya masih aktif/dalam masa perawatan.

Pasien sembuh dari COVID-19 bertambah 757. Yakni 92 dari Kab Blitar, 62 dari Jember, 41 dari Kota Malang, 38 dari Kota Surabaya, 34 dari Bojonegoro, 31 dari Lumajang, 31 dari Jombang, 28 dari Tulungagung, 28 dari Sampang, 27 dari Kab Kediri, 24 dari Bondowoso, 23 dari Pacitan, 23 dari Ponorogo, 20 dari Situbondo, 20 dari Pamekasan, 19 dari Banyuwangi, 19 dari Tuban.

17 dari Kab Probolinggo, 17 dari Kab Pasuruan, 16 dari Kota Blitar, 16 dari Sidoarjo, 13 dari Kab Malang, 13 dari Lamongan, 12 dari Ngawi, 11 dari Magetan, 10 dari Kota Kediri, 10 dari Kota Mojokerto, 10 dari Nganjuk, 9 dari Kab Mojokerto, 8 dari Gresik, 7 dari Trenggalek, 6 dari Kota Probolinggo, 5 dari Kab Madiun, 5 dari Kota Madiun, 5 dari Kota Batu, 4 dari Bangkalan, 3 dari Kota Pasuruan.

Total pasien sembuh dari COVID-19 di Jatim berjumlah 72.135 atau 85,72 persen dari total kasus kumulatif.

Pasien COVID-19 yang meninggal dunia di Jatim bertambah 65 kasus. Yakni 2 dari Jember, 1 dari Kab Kediri, 11 dari Kab Blitar, 3 dari Situbondo, 6 dari Lamongan, 3 dari Kota Madiun, 4 dari Kota Malang, 1 dari Sumenep, 3 dari Kota Kediri, 3 dari Ponorogo, 7 dari Banyuwangi, 1 dari Ngawi, 1 dari Magetan, 2 dari Sidoarjo, 1 dari Lumajang, 1 dari Kota Surabaya, 2 dari Pamekasan, 2 dari Bondowoso, 1 dari Kab Probolinggo, 4 dari Tuban, 1 dari Gresik, 3 dari Jombang, 1 dari Kota Pasuruan, 1 dari Bangkalan.

Total kasus meninggal dunia akibat COVID-19 di Jatim berjumlah 5.827 kasus atau 6,92 persen dari total kasus kumulatif.

(iwd/iwd)

Terima kasih telah membaca artikel

Kasus COVID-19 Jatim Tambah 935, Khofifah: Ini Tertinggi Selama Pandemi