Jurus Wilmar Selamatkan Petani

<!–

Caption / Nama penulis / Reporter / Narasumber

Ilustrasi : Nama ilustrator

–>

Meski hawa panas begitu menyengat, para petani Desa Tonjong, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten, tetap berkumpul di lokasi yang sudah ditentukan. Di dalam sebuah gudang penggilingan padi, petani berjumlah sekitar 15 orang yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tunas Jaya itu sedang menantikan kehadiran seseorang. Seraya menunggu, mereka bertukar keluh kesah.

Tampaknya Dewi Sri, dewi yang menjadi lambang kesuburan tanaman padi, sedang tidak berpihak kepada mereka. Buktinya, area persawahan mereka ‘porak-poranda’ diserbu hama penggerek batang padi. Pada masa generatif, serangan musuh bebuyutan petani ini membuat buah padi menjadi tidak berisi atau hampa. Para petani pun terpaksa merugi karena hasil panen mereka turun drastis.

Di tengah kabar memilukan hati itu, terdengar cerita mengenai keberhasilan beberapa kelompok petani lainnya di Kabupaten Serang dalam melawan gempuran maut hama PBP. Lahan 1 hektare dapat menghasilkan 6 ton gabah panen. Sedangkan di Tonjong, 1 hektare lahan cuma mampu menghasilkan 3 ton gabah. Sebagai Ketua Gapoktan Tunas Jaya, yang mengepalai 99 orang anggota, Syaifi pun dibuat penasaran.

Pukul 14.00 WIB, tamu yang ditunggu akhirnya datang juga. Ia adalah Dadang Supyana, Koordinator FEP atau Farmer Engagement Program PT Wilmar Padi Indonesia atau WPI. Rupanya Dadang tidak sendiri. Dia ditemani Andi Bachtiar, Head of Farmer Engagement WPI. Ada juga Nelly Harlina, Koordinator Penyuluh Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Kramatwatu.

“Kenapa baru sekarang datangnya? Kenapa nggak dari dulu saja?” ucap Syaifi menyambut hangat kedatangan rombongan WPI, Kamis, 6 April 2023. Petani berusia 49 tahun ini pulalah yang mengumpulkan sebagian anggotanya untuk hadir dalam pertemuan hari itu.

WPI merupakan anak usaha Wilmar Group yang bergerak di bidang bisnis beras. Sejak membuka pabrik baru di Kawasan Industri Terpadu Kabupaten Serang pada 2022, WPI telah berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas petani, tak terkecuali para petani di wilayah sekitar pabrik. Komitmen WPI direalisasikan melalui program FEP dalam bentuk kemitraan.

Pada skema kemitraan ini, Dadang mengemban peran penting. Ia bertugas mempromosikan program FEP dan menggaet petani yang belum bergabung menjadi mitra. Kali ini Dadang menemui Syaifi dan para anggotanya secara khusus untuk mensosialisasikan program FEP.

Terima kasih telah membaca artikel

Jurus Wilmar Selamatkan Petani