Jawab BW, Dosen ITB Pengembang Sirekap: Kami Sudah Diaudit BRIN dan BSSN

Jakarta

Saksi dari KPU, Yudistira Dwi Wardhana Asnar, mengatakan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) telah diaudit. Yudistira, yang merupakan salah satu pengembang Sirekap dari Institut Teknologi Bandung (ITB), mengatakan pihaknya sudah diaudit dua lembaga.

Hal itu disampaikan Yudistira saat bersaksi dalam sidang sengketa Pilpres di gedung MK, Jakarta Pusat, Rabu, (3/4/2024). Mulanya, kuasa hukum Anies-Muhaimin, Bambang Widjojanto (BW), mempertanyakan soal audit Sirekap. BW menilai ada keengganan untuk dilakukan audit terhadap Sirekap.

“Saksi apakah sebagai desainer, apakah anda meyakini desain yang anda bikin itu sama sekali nggak punya cacat dan audit itu menjadi sangat penting, untuk mengkonfirmasi dan memvalidasi apakah ada cacat yang dibangun dalam sistem itu?” tanya BW.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kalau yang menjelaskan pembuatnya sendiri, tentu dia akan mengatakan saya hebat-hebat aja, tapi kenapa itu tidak dilakukan audit padahal berkali-kali diminta, kenapa? Apakah saudara tidak mau diaudit? Atau KPU tidak mau diaudit? Atau dua-duanya?” sambungnya.

Menanggapi itu, Yudistira mengakui jika Sirekap yang dikembangkannya belum sempurna. Sebab, menurutnya, tidak ada yang sempurna di dunia.


ADVERTISEMENT

“Ketika bicara tadi pas pertanyaan, apakah kami sudah merasa paling benar? Tidak, tidak ada yang sempurna di bawah langit ini, dan itu yang saya pahami,” kata Yudistira.

Yudistira pun mengatakan jika Sirekap telah diaudit. Bahkan, kata dia, audit dilakukan oleh dua lembaga sekaligus.

“Apakah kami sudah diaudit? Sudah, kami sudah diaudit, ada dua lembaga yang melakukan audit, BRIN melakukan audit dan BSSN telah melakukan technical assessment,” jelasnya.

Yudistira pun mengaku telah memendam lama terkait penjelasan soal Sirekap. Dia lantas berterima kasih kepada lembaga-lembaga yang mendukungnya.

“Jadi kami sudah diaudit, terima kasih dukungan dari para lembaga itu, dan mendukung kami untuk menjadi lebuh baik seperti saat ini, walaupun ada banyak kekurangan,” ujarnya.

Dia sempat berhenti bicara dan menghela napas panjang. Dia mengatakan dirinya mengambil pekerjaan mengembangkan Sirekap sebagai bagian dari zakat ilmu.

“Saya ambil pekerjaan ini turun dari kampus saya ingin belajar zakat ilmu, kalau dosen tidak terlalu banyak duitnya, maka zakatnya lewat ilmu,” ujarnya.

(amw/haf)

Terima kasih telah membaca artikel

Jawab BW, Dosen ITB Pengembang Sirekap: Kami Sudah Diaudit BRIN dan BSSN