Jalur Malalak Macet, Andre Rosiade Telepon Dirjen Bina Marga-Balai PJN Sumbar

Jakarta –
Anggota DPR RI asal Sumatera Barat (Sumbar) Andre Rosiade menyoroti macet parah yang terjadi di jalur alternatif Bukittinggi-Padang via Malalak. Andre menelepon Dirjen Bina Marga dan Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Sumbar untuk membantu mengatasi kondisi jalan sempit dan bergelombang di jalur Malalak.
Andre menerangkan sejak jalur di Lembah Anai terputus akibat banjir bandang, kendaraan menuju Bukittinggi dialihkan ke jalan alternatif melalui Malalak. Jalur tersebut bergelombang dan tidak rata sehingga menyebabkan macet panjang.
“Banyak masyarakat yang menghubungi saya, Malalak setelah kita lewati beberapa bulan ini lubangnya semakin merata dan jalannya bergelombang. Sehaingga kemacetan di sana bisa 4 sampai 5 jam,” kata Andre, dalam keterangannya, Selasa (25/6/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andre kemudian menghubungi Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian hari ini untuk membantu perbaikan jalan. Andre meminta Hedy memerintahkan Balai PJN Sumbar untuk memperbaiki jalur alternatif tersebut.
“Saya mau minta tolong ke Pak Dirjen untuk bisa memerintahkan Kepala Balai untuk membantu. Meskipun itu kewenangan provinsi, tolong bantu ditambal supaya masyarakat nyaman. Intinya Pemda Sumbar butuh bantuan dan dukungan pemerintah pusat,” kata Andre.
ADVERTISEMENT
Andre juga menghubungi Kepala Balai PJN Sumbar Thabrani. Dia meminta Thabrani berkoordinasi dengan Pemprov Sumbar soal perbaikan jalan alternatif Padang-Bukittinggi via Malalak.
“Tolong Bapak follow up bagaimana caranya kita bantu Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Sambil menunggu Lembah Anai pulih di Juli, tolong Bapak bantu ditambal sulam, diperbaiki sedikit, agar macetnya tidak empat, lima jam. Kasihan masyarakat saya Pak,” kata Andre.
Menanggapi permintaan Andre, Hedy menyampaikan akan segera berkoordinasi dengan Balai PJN Sumbar. Dia mengatakan akan melihat aturan terlebih dulu.
“Nanti kami lihat aturannya, jangan sampai ada masalah. Yang penting nanti ditangani,” kata Hedy.
(idn/imk)