Jaksa Agung Bicara Pendampingan Hukum Investor Jadi Prioritas Kerja

Jakarta –
Jaksa Agung ST Burhanuddin berbicara terkait upaya kejaksaan mendukung pemulihan ekonomi. Burhanuddin mengatakan pemerintah memberi kepastian hukum bagi investor dengan memberi dukungan pendampingan hukum untuk membantu penyelesaian hambatan investasi.
“Jaksa Agung RI Burhanuddin mengatakan Pemerintah RI memberikan jaminan dan kepastian hukum bagi para investor dalam menanamkan modalnya di Indonesia, dengan menjadikan pendampingan hukum bagi investor sebagai prioritas utama kerja Kejaksaan Agung RI, yang dibuktikan sejak tahun 2020, Presiden RI telah membentuk Satuan Tugas Pengamanan Investasi untuk membantu menyelesaikan berbagai hambatan investasi di Indonesia,” kata Burhanuddin melalui Kapuspenkum Kejagung Leonard Eben Ezer Simanjuntak, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (14/12/2021).
Hal itu disampaikan Burhanuddin dalam seminar investasi bertajuk “Capturing Indonesia’s Investment Opportunities in the New Normal Era” secara virtual, dan juga dihadiri Wakil Jaksa Agung Setia Untung Arimuladi.
Setia Untung Arimuladi lalu memberikan contoh pelaksanaan investasi yang berhasil dalam penyelesaian hambatan yang dihadapi dengan pendampingan Kejaksaan Agung RI sebagai anggota Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Investasi.
Hadir dalam Seminar Investasi itu antara lain, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro BKPM Indra Darmawan, Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Imam Soejoedi, serta dihadiri secara luar jaringan (luring) atau tatap muka di Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Hong Kong yaitu Konsul Jenderal RI Hong Kong Ricky Suhendar dan 100 investor terkemuka dan pengusaha potensial yang di Hong Kong.
Adapun tujuan seminar investasi itu untuk mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi COVID-19 serta menawarkan peluang investasi di Indonesia guna penguatan hubungan ekonomi Indonesia – Hong Kong.
Sementara itu, Konsul Jenderal RI Hong Kong Ricky Suhendar dalam sambutan pembukaannya menyampaikan realisasi Investasi Hong Kong pada tahun 2021 tercatat sebesar US$ 3.1 milliar naik sebesar 25,98 % dibanding tahun 2020, yang berarti investasi Hong Kong berada di urutan kedua setelah Singapura atau naik satu peringkat dibandingkan tahun sebelumnya.
“Walaupun di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang melanda dunia, hubungan ekonomi Indonesia dan Hong Kong selama 2021 tumbuh dan terjalin dengan baik,” kata Konsul Jenderal RI Hong Kong Ricky Suhendar.
Selanjutnya Konsul Jenderal RI Hong Kong Ricky Suhendar juga menegaskan kembali komitmen Presiden Joko Widodo dan Pemerintah RI dalam melanjutkan agenda reformasi struktural, deregulasi, dan debirokratisasi investasi. Presiden RI juga akan terus memimpin upaya Pemerintah dalam menjamin kepastian hukum dan meningkatkan kemudahan berusaha dan investasi di Indonesia.
Dalam acara yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menekankan beberapa industri prioritas Indonesia, utamanya dalam masa pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 antara lain sektor digital, bidang kesehatan dan green economy.
Luhut juga menawarkan berbagai peluang investasi antara lain hilirisasi sumber daya mineral, pengembangan baterai lithium, transportasi, energi terbarukan dan pengurangan emisi karbon (GHG) dengan tetap memperhatikan prinsip penggunaan tenaga kerja lokal, ramah lingkungan, penambahan nilai dan transfer teknologi.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro BKPM, Indra Darmawan, menyampaikan keunggulan berinvestasi di Indonesia dan situasi penanaman modal asing di Indonesia semakin meningkat yang tidak hanya di wilayah Jawa namun juga di wilayah lainnya serta mengajak para investor Hong Kong untuk tidak ragu menanamkan modal di Indonesia.
Senada dengan hal tersebut, Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Imam Soejoedi menjelaskan informasi kemudahan dan fasilitasi investasi di Indonesia serta telah adanya tim khusus di BKPM di berbagai wilayah untuk mengatasi berbagai permasalahan.
Diketahui, dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia menjadi salah satu negara fokus bagi investor Hong Kong dalam menanamkan investasinya akibat makin membaik dan makin menariknya iklim investasi Indonesia dibandingkan dengan negara pesaing di Asia lainnya.
Dalam acara tersebut Senior Deputy Financial Officer Road King Infrastructure Ltd, Mr. Stanley Wong (perusahaan investasi asal Hong Kong yang telah melakukan investasi pada beberapa ruas tol di Indonesia, seperti proyek tol trans Jawa dan proyek tol trans Sumatera), dan Executive Chairman / CEO Combine Will Industrial Co., Ltd Mr. Dominic (pendiri pabrik mainan di Indonesia) memberi pemaparan mengenai pengalamannya dalam berbisnis dan melakukan investasi di Indonesia.
(yld/knv)