Jabodetabek Banjir, BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan Sampai Awal Maret

Jakarta –
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut puncak musim hujan masih belum berakhir. Diperkirakan, puncak musim hujan akan terjadi sampai awal Maret 2021.
“Sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Jabodetabek masih berada dalam periode puncak musim hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi selama periode puncak musim hujan ini yang diperkirakan masih akan berlangsung sampai dengan akhir Februari, awal maret 2021,” ucap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dalam konferensi pers, Sabtu (20/2/2021).
Dwikorita juga mengimbau kepada warga Jabodetabek untuk waspada. Sepekan ke depan, Jabodetabek akan mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
“Untuk periode sepekan ke depan, wilayah Jabodetabek umumnya berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang,” ujarnya.
Diketahui, banjir di Jabodetabek hari ini terjadi karena curah hujan ekstrem selama 24 jam. Curah hujan ekstrem atau di atas 150 milimeter per hari, terjadi di beberapa wilayah.
“Sesuai dengan prediksi BMKG selama dua hari terakhir, 18 sampai 19 Februari 2021, wilayah Jabodetabek diguyur hujan secara merata dengan intensitas lebat hingga sangat lebat. Lebat lebih dari 50 milimeter, dan sangat lebat 100 sampai 150 milimeter, dengan kondisi cuaca hujan ekstrem. Jadi plus kondisi ekstrem, yaitu curah hujan lebih dari 150 milimeter. Semua dalam waktu 24 jam,” katanya.
“Data kami terkumpul, data pengamatan di Halim, yaitu tercatat 160-167 milimeter per hari. Di Sunter Hulu, curah hujan tercatat 197 milimeter per hari, Lebak Bulus 154 milimeter per hari, dan Pasar Minggu ini tercatat 226 milimeter per hari. Itu tertinggi di Pasar Minggu,” ujarnya
(aik/hri)