
Istana Wapres: Pelaku Kolase Ma’ruf Amin-‘Kakek Sugiono’ Termakan Isu Medsos

Jakarta –
Polri mengungkapkan alasan pelaku mengunggah kolase foto Wapres Ma’ruf Amin dan bintang porno Jepang Kakek Sugiono karena tak suka dengan pernyataan Ma’ruf Amin soal aliran musik K-Pop. Istana Wapres menyebut pelaku termakan berita tidak benar di media sosial.
“Itu makanya berarti dia termakan media sosial, mungkin yang dia baca itu yang dia lihat di media sosial soal K-Pop yang dinyatakan oleh Wapres itu tidak utuh, yang sudah digoreng yang sudah dijahati lah,” ujar Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi saat dihubungi, Jumat (2/10/2020).
Masduki mengatakan, hal ini akibat tidak dibacanya informasi secara menyeluruh. Menurut Masduki, pernyataan Ma’ruf terkait K-Pop merupakan sebagian kecil dari pidatonya.
“Itulah kalau tidak dibaca secara utuh, karena yang namanya K-Pop itu yang pernyataan wapres terkait K-Pop itu kan hanya sebagian kecil dari pernyataan beliau,” kata Masduki.
Masduki kembali menjelaskan terkait pernyataan Ma’ruf soal K-POP. Dia menyebut hal ini disampaikan dalam rangka ulang tahun hubungan antara Indonesia dan Korea Selatan, sehingga dalam pidatonya Ma’ruf membahas seluruh aspek bilateral diantaranya segi budaya.
“Wapres konteksnya K-POP itu ketika ada ulang tahun hubungan antara negara Indonesia dengan negara Korea Selatan. Nah wapres diundang untuk memberikan sambutan itu, nah otomatis karena itu adalah ulang tahun hubungan bilateral kedua negara maka seluruh aspek di sampaikan oleh Wakil Presiden,” kata Masduki.
“Ada aspek bagaimana supaya hubungan industri dan teknologi kedua negara bisa membaik, hubungan ekonomi juga seperti itu. Hubungan perdagangannya juga seperti itu, termasuk dalam hal ini K-POP itu hubungan budaya itu kan K-POP,” sambungnya.
Dia menyebut, pembahasan K-POP itu dimaksud agar pemuda Indonesia tidak termakan budaya K-POP. Melainkan juga ikut membawa budaya Indonesia hingga ke luar negeri.
“Nah harapan Wapres terkait K-POP itu, para pemuda Indonesia jangan termakan oleh budaya K-POP tapi bagaimana budaya Indonesia bisa masuk ke budaya lain di luar negeri. Maksudnya seperti itu, tapi karena disalah pahami maka dia memahami apa yang salah itu di pahami lagi,” katanya.
Diketahui sebelumnya, Polri mengungkapkan Ketua MUI tingkat kecamatan di Tanjungbalai, Sulaiman Marpaung mengunggah kolase foto Wapres Ma’ruf Amin dan bintang porno Jepang Shigeo Tokuda alias Kakek Sugiono karena tak suka dengan pernyataan Ma’ruf Amin soal aliran musik K-Pop. Pernyataan yang dimaksud, sebut Polri saat Ma’ruf mengatakan K-Pop seharusnya bisa menginspirasi anak muda di Indonesia.
“Statement yang K-Pop harusnya bisa menginspirasi anak muda Indonesia,” kata Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono kepada detikcom, Jumat (2/10/2020).
Argo menerangkan pernyataan Ma’ruf itu disiarkan salah satu kanal YouTube. “Pernyataan Wapres di YouTube, menit ke 2.51 sampai dengan menit 3.08,” sambung Argo.
(dwia/fjp)
Istana Wapres: Pelaku Kolase Ma’ruf Amin-‘Kakek Sugiono’ Termakan Isu Medsos
