Ini Alasan Sami’an Nekat Hirup Napas Pasien COVID-19 di Jombang

Jombang

KH Sami’an (45) nekat menghirup napas pasien COVID-19 karena menuruti perintah Masudin. Masudin merupakan terapis tunarungu asal Jombang.

Menurut dia, aksi itu bukan untuk mencari sensasi. Tapi memotivasi si pasien agar kekebalan tubuhnya meningkat.

Kiai Sami’an mengaku sudah 2,5 tahun kenal dengan Masudin. Ia menganggap terapis tunarungu asal Desa Banyuarang, Kecamatan Ngoro itu sebagai sahabat sekaligus guru spiritualnya.

Pengajar madrasah dan Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang ini pun menaati perintah Masudin. Ia langsung datang saat diajak Masudin membesuk pasien COVID-19 di salah satu rumah sakit swasta di Jombang pada 17 April 2021. Begitu juga saat Masudin menyuruhnya menghirup napas pasien tersebut.

“Saat itu saya di samping beliau (Masudin). Beliau itu guru saya. Ajaran pesantren, kalau santri sudah mengakui gurunya, akan taat,” kata Kiai Sami’an kepada wartawan, Minggu (18/7/2021).

Selain hubungan guru dengan murid, lanjut Kiai Sami’an, saat itu Masudin juga meyakinkan dirinya kuat melawan virus Corona. Karena sudah meminum ramuan tradisional buatan Masudin. Jamu itu diyakini bisa meningkatkan kekebalan tubuh.

“Kata beliau, setelah minum ini (ramuan tradisional racikan Masudin) kita dilindungi Allah SWT dari Corona, insyaallah imun kita kuat,” terangnya.

Ia menjelaskan, di ruangan isolasi tersebut, Masudin lebih dulu meminumkan ramuannya ke pasien COVID-19 berinisial HD (26), warga Desa Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan, Jombang. Selanjutnya, Masudin menyuruh Kiai Sami’an menghirup napas pasien COVID-19 itu melalui hidung dan mulut. Aksi serupa juga dilakukan Masudin.

HD merupakan menantu H Rokim, teman Masudin. Saat itu, Rokim dan istrinya juga positif COVID-19. Mereka bertiga diisolasi di rumah sakit yang sama. HD sembuh, sedangkan Rokim dan istrinya meninggal dunia.

Terima kasih telah membaca artikel

Ini Alasan Sami’an Nekat Hirup Napas Pasien COVID-19 di Jombang