Heboh Pemburu Sukabumi Terjebak dalam Lubang 30 Meter-Berhasil Diselamatkan

Sukabumi –
Sebuah keajaiban dialami Ijang (38) seorang pemburu asal Sukabumi. Bagaimana tidak, dia berhasil selamat setelah 3 hari terjebak dalam lubang sedalam 30 meter yang disebut sempat mengeluarkan zat asam hingga gas beracun.
“Pada Kamis (20/5) sekitar jam 09.00 WIB, ditemukan seorang laki-laki yang masuk ke dalam sebuah lubang berikut dengan barang yang dibawanya. Pria itu atas nama Ijang, ditemukan bersama barang bawaannya senapan angin, senter, dan tas kecil,” kata Kapolres Sukabumi AKBP Lukman Syarif, Senin (24/5).
Lukman menjelaskan posisi lubang tempat ditemukannya Ijang berada di kawasan perkebunan yang berlokasi di Blok Pasawahan, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Saat itu seorang saksi melintas di kawasan tersebut dan mendengar suara Ijang yang meminta tolong.
“Lubang itu sedalam 30 meter, saksi saat melintas mendengar ada suara teriakan minta tolong. Mendengar suara tersebut saksi langsung mencari asal suara tersebut dan setelah lama dicari akhirnya saksi menemukan asal suara tersebut dan ternyata suara tersebut terdengar dari dalam lubang tersebut,” ucap Lukman.
Kemudian saksi meminta bantuan warga lainnya. Tidak lama aparat kepolisian dari Polsek Simpenan mendatangi lokasi. Mereka kemudian mengevakuasi korban dengan peralatan seadanya.
“Dengan alat seadanya dibantu oleh warga lainnya akhirnya korban berhasil dievakuasi dan dinaikkan ke atas lobang. Setelah berada di atas lubang korban segera dibawa ke Pustu Cigaru guna mendapatkan pertolongan pertama selanjutnya korban dibawa ke RSUD Palabuhanratu untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut,” kata Lukman.
Detik-detik menegangkan dirasakan warga saat mengevakuasi Ijang (38) yang terjebak di dalam lubang sedalam 30 meter. Pemburu itu diketahui terjebak selama 3 hari di dalam lubang yang gelap.
Pihak kepolisian menyebut, lubang itu dulunya bekas galian Pertambangan Tanpa Izin (PETI). Namun seiring waktu, lubang itu tidak dimanfaatkan lagi sehingga tertutup oleh ilalang dan rerumputan.
“Galian PETI, tahun 2011 sudah tidak lama digunakan sehingga tertutup semak dan rerumputan,” kata Iptu Dadi Sardadi, Kapolsek Simpenan, Resor Sukabumi, Senin (24/5/2021).
Sementara itu, Maja (60) adalah warga yang pertama kali mendengar teriakan Ijang dari dalam lubang tersebut. Maja juga mengatakan, ia sebenarnya sudah mendengar teriakan korban sejak hari Rabu (19/5). Namun ia tidak begitu yakin karena saat itu ada beberapa warga lain bersamanya yang tidak mendengar suara teriakan korban.
“Telinga saya pada hari Rabu mendengar ada suara minta tolong, namun anehnya hanya saya yang mendengar padahal ada enam orang lain bersama saya saat itu. Besoknya, atau hari Kamis tiba-tiba perasaan saya ingin ke sini lagi,” tutur Maja.
Saat itu Maja berusaha untuk turun menggunakan peralatan seadanya, namun menurutnya kira-kira 2 meter lagi sampai ke dasar hidung dan paru-parunya mulai sesak karena ada gas asam yang biasa ditemukan dalam lubang-lubang bekas galian.
“Pas mau sampai dua meter lagi sudah ada zat asam enggak kuat nyampe dasar. Dari situ saya menyuruh anak kecil ke pesawahan. Sambil laporan minta bantuan ke warga diusahakan genset sama blower kita tiup dulu karena enggak bisa diturunin. Alhamdulillah, sekitar setengah jam berdatangan orang banyak,” tutur Maja.
Setelah dipastikan zat asam hilang, warga kemudian kembali mencoba masuk ke dalam lubang. Tidak lama, akhirnya korban bisa dievakuasi ke permukaan, saat itu posisi korban terlihat sangat lemas.
“Tiada ada suara (korban) saya juga khawatir dengan kondisinya, sampai akhirnya petugas kepolisian datang dan membawa korban ke puskesmas,” lirih Maja.
Maja meyakini apa yang dialami oleh Ijang merupakan keajaiban karena mampu bertahan selama itu. “Keajaiban pertolongan Allah SWT, korban ini memang sempat nitip motor hari Selasa sekitar jam 12.00 WIB,” ujar dia.
(sya/mso)