Hari Peringatan Tragedi Trisakti 12 Mei: Pengertian, Sejarah dan Kronologinya

Jakarta

Tanggal 12 Mei merupakan momentum kelam bagi seluruh mahasiswa Indonesia. Pada tanggal tersebut, diperingati sebuah tragedi besar bernama Tragedi Trisakti.

Pada tragedi tersebut, ada empat mahasiswa yang kehilangan nyawanya karena penembakan. Saat itu, para mahasiswa sedang melakukan demonstrasi kepada Presiden Soeharto agar mundur dari jabatan presiden.

Untuk memperingati perjuangan tersebut, setiap tanggal 12 Mei diperingati sebagai Hari Peringatan Tragedi Trisakti. Simak informasinya berikut ini!


Tragedi Trisakti adalah peristiwa yang terjadi pada akhir dari masa pemerintahan Soeharto, tepatnya pada tanggal 12 Mei 1998. Saat itu, keadaan Indonesia sedang sangat kacau dari berbagai sektor.

Krisis ekonomi, krisis politik, krisis hukum, dan krisis kepercayaan tengah melanda di Indonesia. Seluruh masyarakat Indonesia menderita dan merasa tak puas dengan kinerja pemerintahan Soeharto. Alhasil, para mahasiswa dan masyarakat bersatu untuk melakukan aksi demonstrasi besar-besaran.

Mereka berdemo dengan tujuan untuk melengserkan Soeharto dari jabatannya sebagai presiden. Aksi demo tersebut bisa dikatakan berhasil. Namun, aksi yang dilakukan mahasiswa dan masyarakat tersebut harus dibayar mahal dengan empat nyawa mahasiswa yang meninggal dunia.

Mereka meninggal akibat penembakan. Keempat mahasiswa tersebut adalah mahasiswa Universitas Trisakti, yaitu:

  1. Elang Mulia Lesmana (1978-1998)
  2. Heri Hertanto (1977-1998)
  3. Hafidin Royan (1976-1998)
  4. Hendriawan Sie (1975-1998).
Hari Peringatan Tragedi Trisakti diperingati setiap 12 Mei. Hari itu untuk memperingati peristiwa penembakan 4 mahasiswa saat demo kepada Presiden Soeharto. (Foto: detikcom/Agung Pambudhy)

Sejarah dan Kronologi Tragedi Trisakti

Tragedi Trisakti didasari dengan goyahnya situasi di Indonesia dari segala aspek, mulai dari krisis ekonomi, krisis politik, krisis kepercayaan, dan krisis hukum. Akibat krisis tersebut, para mahasiswa melakukan demonstrasi untuk menuntut Presiden Soeharto agar segera mundur dari jabatannya.

Dilansir laman resmi Universitas Trisakti, aksi demonstrasi dilakukan pada tanggal 12 Mei 1998 yang dimulai pukul 10.30 WIB. Para mahasiswa Universitas Trisakti saat itu tengah berkumpul di parkiran depan Gedung Syarif Thayeb. Terdapat juga para dosen dan pejabat fakultas, dan para karyawan universitas.

Lalu, pukul 10.45 WIB-11.00 WIB, penurunan bendera setengah tiang dilakukan oleh demonstran sembari menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah itu, sebagai bentuk kesedihan terhadap situasi di Indonesia, demonstran melakukan hening cipta.

Aksi tersebut masih berlangsung damai. Lalu, pada pukul 12.25 WIB, keadaan menjadi panas karena sejumlah aparat mulai berdatangan. Namun, demonstran tidak terpancing dan tetap fokus dalam melaksanakan aksi demo dengan berjalan menuju gerbang arah Jalan Jendral S. Parman untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada DPR/MPR.

Kemudian, pukul 12.40 WIB, saat demonstran menuju Gedung DPR/MPR, mereka terhadang di depan kantor Wali Kota Jakbar. Lalu, terjadi diskusi antara kedua belah pihak. Setelah berdiskusi, kedua belah pihak akhirnya mundur tepat pada pukul 16.45 WIB.

Namun, tepat pada pukul 17.05 WIB, saat demonstran tengah mundur, sejumlah aparat yang tergabung di dalam barisan mengejek dengan melontarkan kata-kata kasar dan kotor kepada mahasiswa. Alhasil, situasi yang sudah damai tiba-tiba menjadi panas.

Situasi sangat memanas ketika aparat melakukan penembakan secara membabi buta. Tak hanya itu, mereka melemparkan gas air mata ke arah mahasiswa serta melakukan aksi pemukulan dengan pentungan. Bahkan, sejumlah aparat dikatakan juga melakukan pelecehan seksual kepada mahasiswa yang tergabung dalam demonstran.

Aparat yang berada di atas jembatan layang juga melakukan aksi penembakan. Mereka menembak ke arah mahasiswi yang tengah berlarian di dalam kampus Universitas Trisakti.

Akibat tembakan tersebut, empat mahasiswa kehilangan nyawanya. Tiga dari 4 mahasiswa yang gugur meninggal seketika di kampus, sedangkan satu lainnya meninggal di rumah sakit.

Hingga saat ini, peristiwa tersebut tidak akan pernah dilupakan. Setiap Hari Peringatan Tragedi Trisakti 12 Mei, mahasiswa dari seluruh Indonesia biasanya akan berkumpul dan berkabung untuk mengenang kembali empat korban yang tewas akibat Tragedi Trisakti 12 Mei.

(kny/dhn)

Terima kasih telah membaca artikel

Hari Peringatan Tragedi Trisakti 12 Mei: Pengertian, Sejarah dan Kronologinya