Shopee Affiliates Program

Guru Divaksin COVID-19, KPAI Minta Pemerintah Hati-hati Buka Sekolah

Jakarta

Pemerintah telah memprogramkan vaksinasi virus Corona (COVID-19) bagi guru, dan tenaga kependidikan. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta agar pemerintah berhati-hati menyiapkan pembelajaran tatap muka di sekolah.

Komisioner KPAI, Retno Listyarti, mengapresiasi pemerintah yang memprioritaskan pemberian vaksin pada pendidik dan tenaga kependidikan. Menurutnya, hal ini adalah bentuk kepedulian pemerintah terhadap guru.

Namun, Retno mendorong agar pemerintah menguji vaksin COVID-19 untuk usia anak sebelum akhirnya membuka sistem tatap muka di sekolah. Sehingga, siswa memiliki kekebalan terhadap virus Corona.

“Kekebalan kelompok adalah perlindungan secara tidak langsung dari penyakit menular yang terjadi ketika sebagian besar populasi menjadi kebal terhadap infeksi, baik melalui infeksi sebelumnya atau vaksinasi, sehingga individu yang tidak kebal ikut terlindungi. Herd immunity sulit terwujud jika hanya pendidik dan tenaga kependidikan yang divaksinasi. Vaksin dimasukan ketubuh untuk membantu sistem imun mempelajari virus dan melawannya tanpa harus sakit,” ucap Retno.

KPAI pun berpesan kepada penduduk dan tenaga kependidikan yang sudah divaksin, tetap menjalankan protokol kesehatan. Jangan mengira divaksin berarti bebas dan abai terhadap protokol kesehatan.

“Vaksin akan diberikan kepada masyarakat secara bertahap karena jumlah vaksin masih terbatas. Alhasil, masih akan banyak orang yang belum divaksin sehingga virus tetap dapat menyebar dan berisiko menginfeksi siapa saja. Berdasarkan teori, suatu wilayah dapat dikatakan bebas dari penyakit jika sudah terjadi kekebalan kelompok atau herd immunity. Kondisi ini bisa dicapai dengan pemberian cakupan vaksin mencapai 90 persen,” ujarnya.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya…

Terima kasih telah membaca artikel

Guru Divaksin COVID-19, KPAI Minta Pemerintah Hati-hati Buka Sekolah