Goweser Minta Jalur Sepeda Permanen Diperbanyak: Minimalisasi Polusi

Jakarta

Para goweser atau pesepeda sudah mulai memadati jalur sepeda permanen yang dibangun sepanjang 11,2 km di kawasan Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta. Sejumlah goweser meminta jalur sepeda permanen ini diperluas ke jalan lain.

Salah satu goweser Sahril (46) meminta Pemprov DKI untuk memperbanyak jalur sepeda permanen ini. Menurutnya, kegiatan bersepeda di Ibu Kota sudah beralih menjadi salah satu transportasi masyarakat.

“Ya sarannya sih, diperbanyak aja lagi (jalur sepeda permanen). Karena kita kan selain buat olahraga, sekaligus solusi untuk berkendara lah. Selama ini kan kita tahu sendiri banyaknya polusi-polusi, setidaknya kita meminimalisir lah,” ujar Sahril, saat ditemui di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu (26/2/2021).

Sahril menyebut dengan dibangunnya jalur sepeda permanen ini merupakan harapan para goweser. Ia pun mengakui sudah beralih menggunakan sepeda untuk beraktivitas sehari-hari maupun bekerja.

“Dengan adanya jalur ini, ya jadi harapan kita semua lah, pesepeda. Apalagi untuk kedepannya, apalagi untuk transportasi kan, saya yang biasanya naik mobil atau motor, sekarang sudah beralih bike to work, gitu,” kata Sahril.

Selain itu, pesepeda lain bernama Faris (35), mengatakan pembangunan jalur sepeda permanen ini harus konsisten. Menurutnya, saat uji coba jalur sepeda permanen ini, masih wajar bila banyak pesepeda yang masih kurang disiplin.

“Sarannya konsisten aja. Kalau sekarang masih acak-acakan, disiplinnya masih kurang, ya kalau misalkan diperbanyak dan ditekan pemerintah, lama-lama orang juga sadar sendiri,” ujar Faris.

Faris pun menyarankan pemerintah harus terus memberikan penekanan dan memperbanyak jalur sepeda. Ia menyarankan agar jalur sepeda permanen ini juga dibangun dari Cawang menuju ke arah Grogol, Jakarta Barat.

“Ini kalau bisa dari Cawang arah ke Jakarta Barat itu yang Gatsu, kalau bisa itu juga ada jalurnya,” katanya.

“Kayak dulu kan naik sepeda masih malu-malu, sekarang kan udah banyak yang hobi, Sabtu Minggu udah rame disini, gitu kan,” imbuhnya.

Pesepeda lainnya, Jamal (34) menyebut dengan adanya jalur sepeda permanen ini membantu para pesepeda dalam soal kenyamanan dan keamanan. Dia juga menyarankan agar jalur ini meluas ke area lain.

“Ya jadi adanya jalur ini sih, memberikan kita kenyamanan sih sebenernya, Keamanan dan kenyamanan lah. Ya semoga bisa berlanjut lah jalurnya gitu ya, gak hanya di daerah sepanjang Sudirman, tapi bisa meluas ke area yang lain,” kata Jamal.

Jamal juga menyarankan agar setiap titik pintu masuk pesepeda ke jalur ini agar terus dijaga petugas supaya tidak ada motor yang masuk. Pasalnya, Jamal masih melihat pengendara motor yang masih nekat masuk, bahkan melawan arah.

“Sarannya mungkin ini aja sih, setiap pintu titik masuk dijaga ya entah itu dari dishub atau polisi sehingga motor gitu gak masuk gitu. Yang saya lihat kemaren, semenjak dibuka uji coba ini ada motor yang masuk, bahkan ojol yang lawan arah untuk jemput,’ katanya.

Diberitakan sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta berencana memperpanjang jalur sepeda. Kepala Dinas Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan rencana pembangunan jalur sepeda akan dibuat sepanjang 578,8 km hingga 2030.

“Rencana pengembangan jalur sepeda tahun 2019 sampai dengan 2030 sepanjang 578,8 km,” ujar Syafrin saat dihubungi, Rabu (24/2).

Syafrin mengatakan ada 63 km jalur sepeda yang sudah dibangun. Jalur sepanjang 63 km itu telah dibangun pada 2019.

“Jalur sepeda existing yang sudah terbangun sepanjang 63 km pada tahun 2019,” ucapnya.

(hel/hel)

Terima kasih telah membaca artikel

Goweser Minta Jalur Sepeda Permanen Diperbanyak: Minimalisasi Polusi