Gelar Panjang Wagub Sumbar: Ir Audy Joinaldy, SPt, MSc, MM, IPM, ASEAN.Eng

Jakarta –
Pemerintah melantik Penjabat Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), selagi Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub) Sumbar terpilih, yaitu Mahyeldi-Audy Joinaldy, menanti waktu pelantikan. Mahyeldi yang merupakan Wali Kota Padang sudah cukup dikenal, sementara sosok Audy yang mendampinginya belum terlalu dikenal publik.
Nama Audy Joinaldy terbilang baru di panggung politik tanah air. Karena itu, kemenangannya bersama Mahyeldi di Pilgub Sumbar membuat sosoknya jadi sorotan.
Dikutip dari website pribadinya, Audy memiliki latar belakang sebagai pebisnis sukses di bidang pertanian dan peternakan. Dia juga merupakan seorang akademisi dengan sederet gelar yang melekat di namanya. Nama lengkapnya berserta gelar adalah Ir. Audy Joinaldy, S.Pt, M.Sc, M.M, IPM, ASEAN.Eng.
Meski baru pertama terjun ke dunia politik, Audy bersama Mahyeldi berhasil memenangkan Pilkada Sumbar 2020 sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih. Cikal bakal pertemuan keduanya ternyata terjadi secara tidak sengaja pada 2019 silam.
“Kami bertemu secara tidak sengaja. Di saat itu, Buya (Mahyeldi) mengunjungi Kantor Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB). Kami banyak bercerita khususnya tentang pertanian/peternakan dan perusahaan yang saya kelola. Buya tertarik mengunjungi kantor saya di Makassar, Sulawesi Selatan. Ketika sampai di Bandara Udara Internasional Sultan Hasanuddin kami berfoto bersama. Di saat itu ceplos Buya, ‘cocok nih Saya BA 1, Audy BA 2, ya’,” kata Audy menceritakan ulang momen tersebut.
Mahyeldi melihat Audy sebagai anak muda berbakat yang memiliki potensi dalam membangun perekonomian sumbar. Hal itu lah yang membuat intuisi Mahyeldi berbisik untuk meminang Audy Joinaldy sebagai pasangannya dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2020. Tetapi, Audy ternyata menolak ajakan tersebut.
Audy mengaku telah menolak tawaran dari Mahyeldi untuk maju di Pilgub Sumbar sebanyak lima kali. Menurut pria berusia 37 tahun ini, dunia politik serba tidak pasti.
Namun pada akhirnya menurut Audy, ada beberapa peristiwa yang menggiringnya memutuskan maju dalam Pilgub Sumbar bersama Mahyeldi. Salah satunya, pesan ayahnya Joinerri Kahar yang membuat perasaannya tergugah untuk kembali memikirkan tawaran tersebut. Keputusan itu makin kuat setelah ia melakukan ibadah umrah untuk meminta petunjuk Allah SWT.
Gubernur dan Wagub Sumbar terpilih Mahyeldi-Audy Joinaldy Foto: (dok pri/web)
|
“Walau kamu (Audy) nggak lahir dan besar di ranah Minang itu tidak apa-apa. Itu bukan kehendak kamu. Ke depannya kamu berusaha, bekerja dan mengabdi untuk ranah Minang kalau bisa kamu mati di ranah Minang,” demikian pesan sang ayah Joinerri Kahar, kepada Audy Joinaldy kala itu.
Sebagai wajah baru dalam dinamika politik Sumbar, nama Audy Joinaldy belum terlalu dikenal oleh masyarakat. Berbeda dengan paslon lainya yang merupakan tokoh-tokoh ternama seperti kepala daerah, anggota DPR-RI hingga mantan Kapolda di Sumbar.
Untuk menyusul ketertinggalan popularitas dari paslon lain, sebelum hari pencoblosan Pilkada Sumbar pada tanggal 9 Desember 2020, Audy menjalin silaturahmi dengan sejumlah elemen masyarakat untuk memberikan ide, gagasan, inovasi demi kemajuan Sumbar. Dia gencar blusukan kurang lebih ke 700 nagari di 19 Kabupaten/kota di Provinsi Sumbar.
Sinergi kerja keras dan usaha yang dilakukan oleh Audy Joinaldy dan Mahyeldi akhirnya berbuah manis. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumbar meresmikan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar nomor urut 04 Mahyeldi-Audy Joinaldy sebagai pemenang. Ini berdasarkan hasil dari rapat pleno rekapitulasi KPU Sumbar dari 19 Kabupaten dan Kota dengan jumlah perolehan suara sebanyak 726.853 suara atau 32,43 persen.
Meski sempat digugat oleh dua paslon lainnya yakni Nasrul Abit-Indra Catri dan Mulyadi-Ali Mukhni. Mahkamah Konstitusi (MK) menolak dua permohonan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) tersebut.
“Dengan dibacakannya putusan Mahkamah pada hari ini, Selasa 16/2/2021. Maka berakhir pulalah tugas dan tanggung jawab saya. Izinkan pula saya mengucapkan selamat kepada Mahyeldi-Audy Joinaldy. Semoga cita-cita mereka berdua menjadi Provinsi Sumatera Barat sebagai provinsi madani segera terwujud,” ungkap Ketua Tim Hukum dan Advokasi serta Juru Bicara Mahyeldi-Audy Joinaldy, Miko Kamal melalui pesan tertulis.
(hri/tor)