Faldo Respons Momen Lucu Jokowi-Petinggi Bank Dunia Canggung Bersalaman

Jakarta –
Momen Presiden Joko Widodo (Jokowi) hendak bersalaman saat menyambut petinggi Bank Dunia di Istana Merdeka menyita perhatian. Stafsus Mensesneg Faldo Maldini berbicara mengenai interpretasi yang berbeda-beda.
“Ya kan memang beda-beda, ada yang masih belum bersentuhan, ada yang sudah bersentuhan juga karena kan acara-acara kenegaraan selalu dengan SOP yang ketat, harus PCR dulu dan cek kesehatan. Jadi, interpretasi bisa beda-beda juga,” kata Faldo kepada wartawan, Minggu (20/2/2022).
Faldo juga berbicara mengenai sosok Jokowi yang kerap bercanda. Jokowi, kata Faldo, selalu berupaya membuat suasana nyaman meskipun sempat ada kesalahpahaman.
“Selain itu, Presiden Jokowi kan memang orang yang suka bercanda. Kalau ada kesalahpahaman, beliau bikin jadi sesuatu yang menyenangkan, agar orang tetap merasa dihormati. Itu gaya diplomasinya Presiden Jokowi,” ujar Faldo
“Ini teladan, cara menghormati tamu. Mungkin pemahaman kita beda dengan mereka, namun hormati dengan saling tertawa. Perbedaan cara pandang adalah fakta, namun kehangatan harus terus diupayakan,” sambung Jokowi.
Momen Jokowi bertemu sejumlah pimpinan Bank Dunia itu terjadi di Istana Merdeka, Rabu (16/2/2022). Mereka yang datang ke Istana di antaranya adalah Axel Van Trotsenburg selaku Managing Director of Operations, Manuela V Ferro selaku Vice President East Asia and Pasific Region, serta Satu Kahkonen selaku Country Director Indonesia.
Dilihat detikcom dari video Sekretariat Presiden, Jokowi yang tampak mengenakan batik awalnya berdiri menyambut delegasi pimpinan Bank Dunia. Jokowi kemudian bertemu Axel Van Trotsenburg.
Pada bagian inilah momen canggung itu terjadi. Jokowi dan Axel Van Trotsenburg sama-sama mengganti-ganti gerakan tangan saat hendak bersalaman.
Akhirnya keduanya hanya menelungkupkan tangan di dada. Jokowi dan Axel Van Trotsenburg tampak tertawa setelah momen itu terjadi.
“Good to see you,” kata Jokowi yang kemudian dibalas Axel Van Trotsenburg.
Setelah itu, Jokowi menyapa dua orang petinggi Bank Dunia yang lain. Barulah mereka masuk ke ruangan untuk memulai perbincangan.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Pertemuan membahas beberapa hal penting seperti Presidensi G20 Indonesia, transisi energi, lingkungan, penanganan pandemi COVID-19, hingga isu-isu kawasan.
“Area yang dibicarakan tadi sedikit mengenai Covid, kemudian tadi mengenai energy transition mechanism, terus kemudian juga tadi bicara menyangkut masalah mangrove, bicara tadi ibu kota, sangat luas pembicaraan tadi, dan juga bicara mengenai sampai pada Myanmar juga,” ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam keterangan tertulis dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan Bank Dunia memberikan dukungannya terhadap agenda-agenda G20 di Indonesia. Menurut Sri, kepemimpinan Indonesia pada G20 yang didukung oleh dunia internasional memegang peranan penting dalam upaya pemulihan ekonomi global selepas pandemi.
“Banyak negara yang masih tertinggal dan itu tentu perlu mendapatkan perhatian agar tema Indonesia ‘Recover Together, Recover Stronger’ itu bisa betul-betul terjadi di mana kepemimpinan Indonesia dan melalui dukungan dari G20, serta lembaga-lembaga internasional bisa memberikan perhatian kepada negara-negara yang masih belum bisa pulih. Karena akses vaksinnya kurang, karena juga dari sisi tantangan ekonomi di dalam negeri dari negara-negara yang berpendapatan rendah, itu menjadi suatu tantangan yang luar biasa. Jadi ini adalah salah satu pembahasan untuk G20, Bank Dunia akan mendukung dan tentu kepemimpinan Indonesia penting,” ujar Sri.
(knv/gbr)