
Fakta di Balik Meninggalnya SIswa SD Kurang dari 24 jam Setelah Vaksinasi

Jombang –
Siswa SD kelas 6 di Jombang, Muhammad Bayu Setiawan, meninggal kurang dari 24 jam setelah vaksinasi. Bocah 12 tahun itu mendapat vaksinasi Pfizer dosis pertama.
Bayu meninggal pada Rabu (29/12) sekitar pukul 05.00 WIB di Puskesmas Mayangan. Berikut fakta di balik meninggalnya siswa SDN Gedangan, Mojowarno, Jombang tersebut.
Vaksinasi usai khitan
Bayu dijadwalkan mengikuti vaksinasi di sekolahnya pada Kamis (23/12). Namun, bocah asal Dusun Bendungrejo, Desa/Kecamatan Jogoroto, Jombang itu tak bisa mengikutiinya karena dia baru saja dikhitan pada Minggu (19/12). Bayu baru melakukan vaksinasi pada Senin (27/12) Puskesmas Mojowarno sekitar pukul 09.00 WIB.
Foto Muhammad Bayu Setiawan (Foto: Enggran Eko Budianto)
|
Bayu diberi vaksin Pfizer
Bayu sebenarnya ikut dalam program vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun. Tetapi karena ia berusia 12 tahun (kelahiran 1 September 2009), maka vaksin yang diberikan adakah Pfizer dan bukan Sinovac. Vaksinasi terhadap Bayu adalah dosis pertama.
“Vaksin yang digunakan Pfizer, ini bersamaan dengan momennya usia 6-11 tahun ya, tapi anak ini usia 12 tahun yang seharusnya ikut tahapan yang kemarin (vaksinasi anak dan remaja usia 12-17 tahun), tapi belum melakukan itu,” kata kadinkes Jombang drg Budi Nugroho.
Sudah menjalani screening sebelum vaksinasi
Sebelum divaksinasi, Bayu sudah menjalankan prosedur pemeriksaan kesehatan (screening). Saat itu kondisi Bayu memenuhi syarat untuk divaksin.
“Sebelum divaksin kan discreening, semua ditanyakan, termasuk perlakukan-perlakuan sebelum divaksin, obat-obatan yang dikonsumsi, sakit yang diderita, pasti itu terekam juga. Ketika dinyatakan siap, dinyatakan aman, ya diberikan vaksin. (Bayu) Dalam kondisi yang memang memungkinkan untuk dilakukan vaksinasi, dalam kondisi normal,” jelas kadinkes Jombang drg Budi Nugroho.
Fakta di Balik Meninggalnya SIswa SD Kurang dari 24 jam Setelah Vaksinasi
