Duduk Perkara Ambruknya Atap Halte TransJ Depan Balai Kota

Jakarta

Halte TransJakarta yang berada di depan Balai Kota ambruk. Atap tersebut ambruk diduga karena masih dalam proses perbaikan.

Pristiwa ambruknya atap Halte TransJakarta terjadi pada Sabtu (30/7) lalu. Polisi juga telah mengecek ke TKP.

“Ya karena lagi direnovasi. Sementara lagi direnovasi ada yang dipasang, mungkin ada yang belum kurang kuat dan sebagainya. Tapi nggak ada korban,” ujar Kapolsek Gambir, Kompol Rango Siregar, saat dihubungi detikcom, Rabu (3/8/2022).


Rango memastikan tidak ada korban jiwa dari insiden tersebut. Sebab saat ambruk masih dalam proses pengerjaan.

“Nggak ada korban ya. Itu kan masih dalam proses renovasi,” kata Rango.

Dia menambahkan bangunan yang rusak hanya pada bagian atap. Namun, bangunan halte tetap berdiri kokoh.

“Bukan roboh semuanya. Hanya plafon yang jatuh. Bukan roboh rata sama tanah. Lagi pemasangan plafon mungkin ada yang belum kuat jadi plafonya jatuh, bukan roboh ya,” terang Rango.

Lebih lanjut Rango mengatakan pihaknya tidak menemukan adanya unsur kelalaian dari peristiwa tersebut. Pihaknya pun tidak melakukan penyelidikan lebih lanjut perihal ambruknya atap halte TransJakarta di lokasi.

“Nggak ada (kelalaian). Kita hanya memastikan tidak ada korban jiwa, kita hanya cek penyebabnya gimana,” ucap Rango.

TransJakarta Buka Suara

Direktur Operasional PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) Mohamad Indrayana menjelaskan kronologi kejadian atap halte TransJakarta yang ambruk. Dia mengatakan ada kelalaian dari petugas yang sedang membangun Halte Balai Kota tersebut.

“Ada pekerja yang lalai dan tidak sengaja menginjak rangka plafon yang penggantungnya belum cukup kuat,” kata Indrayana saat rapat dengan dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta pada Senin (1/8).

Meski demikian, Indrayana menuturkan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Dia memastikan pengerjaan ulang akibat ambruknya atap halte akan dilakukan.

“Sudah sesuai SOP semua yang ada di sekitar situ langsung menyingkir dari tempat kejadian. Lalu nanti ada pengerjaan ulang,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT TransJakarta Anang Rizkani Noor menjelaskan halte tersebut belum dialihkan kepada PT TransJakarta. Halte itu, jelas Anang, masih menjadi tanggung jawab kontraktor, yakni PT Wijaya Karya.

“Jadi posisinya halte tersebut belum dialihkan atau diserahkan kepada kami. Jadi itu masih menjadi kewajiban kontraktor. Jadi bisa tanya kontraktor,” ujar Anang kepada wartawan.

“Bukan kecelakaan. Kerja kan setiap pekerjaan yang ada kan pasti ada risikonya, tadi sudah dijelaskan dan itu merupakan kewenangannya kontraktor karena belum diserahkan pada TransJakarta,” tambahnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Terima kasih telah membaca artikel

Duduk Perkara Ambruknya Atap Halte TransJ Depan Balai Kota