d’Rooftalk: IKN, Tapera dan Polemik Menuju Masa Transisi

Jakarta

Beberapa hari belakangan, permasalahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara kian memanas dan memuncak seiring mundurnya Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono dan wakilnya Dhonie Rahajoe. Sorotan terhadap solidaritas dan komitmen pemerintah dalam mewujudkan IKN tidak saja terjadi di tataran publik, namun juga datang dari level elit politik.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut preseden mundurnya pimpinan OIKN sebagai gambaran dari perencanaan yang tidak matang. Ia bahkan menilai banyak proyek hanya sebatas ditargetkan selesai cepat tanpa memperhatikan kajian yang komprehensif.

“Sebenarnya suatu kritik yang terbesar yang diberikan kepada pemerintahan Pak Jokowi adalah ketika segala sesuatunya dipercepat tetapi melupakan aspek-aspek di dalam pertimbangan yang matang, kajian kajian yang detil,” kata Hasto

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya perihal IKN, keriuhan di tataran elit politik juga menggema menyusul penolakan publik terhadap rencana pemerintah yang hendak menerapkan potongan wajib untuk simpanan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Pro dan kontra itu kemudian menyisakan tanya, apakah program-program yang belum tuntas itu benar-benar akan berlanjut di pemerintahan pasca-Jokowi?

Sebagaimana yang dipahami publik, Presiden Joko Widodo berperan penting dalam kemenangan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024. Hal ini kemudian diikuti dengan isu akan adanya ‘orang-orang titipan’ untuk menjaga keberlanjutan program yang belum tuntas.


ADVERTISEMENT

Sementara itu, Prabowo kini tengah getol melakukan safari politik dengan menyambangi markas partai-partai politik yang menjadi lawannya pada pilpres 2024. Terhitung sudah ada dua partai yang sudah disambangi oleh Prabowo, yaitu Partai Nasdem dan PKB pada beberapa bulan yang lalu.

“Indonesia tidak bisa dibendung. Kecuali elit Indonesia tidak bisa atau tidak mau kerja sama. Kuncinya itu. Dengan demikian, saya akan berjuang terus bersama semua kekuatan yang mau diajak kerja sama. Yang tidak mau diajak kerja sama tidak apa-apa,” ujar Prabowo saat menghadiri acara Bimtek dan Rakornas PAN, (9/5/2024).

Tidak hanya Nasdem dan PKB, Prabowo juga tak menampik bahwa dirinya juga berencana menemui Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Terlebih hingga kini PDIP belum menunjukkan sikapnya, apakah benar-benar akan menjadi oposisi atau bergabung dengan pemerintahan Prabowo.

“Sikap politik partai berada di dalam atau di luar pemerintahan, gitu kan. Lah iya, loh enak ae. Kalau menit ini saya ngomong, hi-hi, kan harus dihitung secara politik. Aku sambil sarapan gitu kan, aku bilang he-he enak aja, ya dong. Gue mainin dulu dong,” pungkas Megawati di depan kadernya (26/5/2024).

Langkah politik merangkul lawan tentu memiliki konsekuensi tersendiri bagi Prabowo. Apalagi ia berasal dari koalisi besar yang masing-masing anggotanya tentu mengharapkan kebutuhan politiknya bisa terakomodir.

d’Rooftalk malam ini akan mengulas secara lengkap mengenai lanskap politik terkini dalam tema ‘IKN, Tapera dan Polemik Politik Menuju Masa Transisi’. Topik tersebut dibahas bersama Andreas Hugo Pareira (Politikus PDIP), Yandri Susanto (Wakil Ketua Umum PAN),, Fahri Hamzah (Wakil Ketua Umum Partai Gelora) dan Adi Prayitno (Akademisi Politik UIN). Acara disiarkan secara langsung pada Rabu 5 juni 2024, pukul 19:30 WIB di detik.com, 20detik.com, dan seluruh media sosial detikcom.

(fuf/fuf)

Terima kasih telah membaca artikel

d’Rooftalk: IKN, Tapera dan Polemik Menuju Masa Transisi