Doni Monardo Bersyukur Atas Temuan BPKP soal Reagen: Daripada Dipanggil KPK

Jakarta – Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo bersyukur atas adanya temuan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terkait pengadaan sejumlah alat kesehatan seperti reagen PCR. Doni Monardo mengatakan sebagian barang itu sudah dikembalikan.
“Jadi saya justru bersyukur sama BPKP yang menemukan temuan itu supaya bisa kita perbaiki. Nah sebagian barang-barang yang sudah dikembalikan yang sudah diredistribusi kepada lab yang memerlukan,” kata Doni dalam rapat bersama Komisi VIII DPR, Jakarta, Selasa (16/3/2021).
Lebih lanjut, Doni menyampaikan bahwa ia yang meminta BPKP untuk melakukan pengawasan. Menurutnya, lebih baik jika temuam BPKP bocor sekarang dibandingkan jika ia harus dipanggil KPK.
“Saya yang minta BPKP. Bukan maunya BPKP. Jadi saya yang minta pak. Jadi kalau BPKP merasa dia terlanjur kok bocor misalnya dokumen itu, saya bilang, anda tidak salah, bocorkan saja kalau memang ada kejanggalan. Lebih baik bocor sekarang daripada nanti setelah sekian tahun saya dipanggil KPK saya bilang,” tegasnya.
Doni juga mengatakan sejak awal BNPB terus berusaha untuk melibatkan kementerian lembaga yakni BPKB, LPKP, Bareskrim, hingga Kejaksaan untuk mengawasi kinerja Satgas COVID-19. Ia mengatakan setiap temuan akan langsung ditindaklanjuti.
“Jadi dari awal kami ini berusaha semampu mungkin untuk membuka diri, mengundang BPKP, mengundang LPKP, mengundang Kejaksaan, mengundang Bareskrim untuk mengawasi apa yang dikerjakan oleh satgas dalam mengelola keuangan negara. Kalau toh misalnya ada temuan maka akan segera kami proses akan segera kami tindaklanjuti,” ujarnya.
Bahkan, Doni mengatakan saat ini pihaknya tengah menindakalanjuti temuan BPKP.
“Sekarang kami masih dalam menindaklanjuti temuan BPKP. Nanti pada akhirnya BPKP akan menentukan berapa besar barang-barang yang tidak bisa digunakan setelah seluruhnya selesai dan berakhir,” terangnya.
“Jadi sekarang ini masih berjalan. Ibarat menuju Surabaya, sekarang masih di Semarang. Katakan lah begitu,” sambungnya.
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 angkat bicara usai heboh dugaan kerugian negara mencapai miliaran rupiah. Sejumlah alat kesehatandari pengadaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) disebut-sebut dikembalikan beberapa laboratorium lantaran dinilai bermasalah.
Adapun masalah pengembalian reagen yang sempat terjadi bermula dari beberapa laboratorium yang tidak memahami penggunaan kit RNA reagen. Doni menyebut, hal ini tercatat dalam laporan BPKP per Agustus lalu.
“Berhubungan dengan sejumlah reagen PCR yang dikembalikan dari beberapa lab, memang betul ada ratusan ribu reagen PCR tetapi bukan reagen PCR-nya, tapi RNAnya yang dikembalikan oleh sejumlah lab pada bulan Agustus sesuai dengan laporan BPKB,” beber Doni dalam rapat kerja bersama DPR Komisi IX Senin (15/3). (hel/knv)