Disebut dalam Pandora Papers, Presiden Chili Diselidiki Kejaksaan

Jakarta

Kantor kejaksaan Chili membuka penyelidikan terhadap Presiden Sebastian Pinera atas penjualan sebuah perusahaan pertambangan melalui perusahaan milik anak-anaknya. Hal itu terungkap usai munculnya bocornya dokumen Pandora Papers.

Dilansir dari AFP, Sabtu (9/10/2021), Jaksa Agung Jorge Abbott membuka penyelidikan setelah Pandora Papers mengungkapkan penjualan perusahaan pertambangan Dominga oleh sebuah perusahaan “terkait dengan keluarga Presiden Pinera,” kata kepala unit anti korupsi di kantor kejaksaan, Marta Herrera.

Herrera mengatakan kantor kejaksaan mengambil keputusan untuk menyelidiki karena kemungkinan bahwa kesepakatan itu melibatkan “penyuapan, kejahatan pajak, hal-hal yang pada akhirnya akan menjadi subjek penyelidikan.”

Kasus ini akan dipimpin oleh jaksa penuntut umum di wilayah Valparaiso, di utara ibu kota Santiago. Herrera mengatakan kasus suap membawa hukuman penjara lima tahun.

Menurut investigasi oleh dua media lokal, CIPER dan LaBot yang merupakan bagian dari International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) yang memproduksi apa yang disebut Pandora Papers, Dominga dijual kepada pengusaha Carlos Alberto Delano, teman Pinera, seharga $152 juta dalam kesepakatan yang dilakukan di British Virgin Islands, surga pajak yang terkenal.

Penyelidikan menemukan bahwa pembayaran itu dijadwalkan untuk tiga kali angsuran dengan klausul yang menyatakan bahwa angsuran terakhir tergantung pada “tidak menetapkan kawasan perlindungan lingkungan di wilayah operasi perusahaan pertambangan, seperti yang dituntut oleh para pecinta lingkungan.”

Menurut penyelidikan, pemerintah Pinera tidak membuat kawasan lindung di sekitar lokasi tambang yang bersangkutan.

(eva/eva)

Terima kasih telah membaca artikel

Disebut dalam Pandora Papers, Presiden Chili Diselidiki Kejaksaan