Desa Ranggagata NTB Buat Lomba Panggung Hias Gantikan Takbiran

Jakarta –
Sejalan dengan bergulirnya program Kampung Sehat Jilid 2 Nurut Tatanan Baru, tradisi pawai takbiran di berbagai wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) ditiadakan. Hal itu guna mencegah terjadinya penularan COVID-19 dari para peserta takbiran.
Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol. Artanto mengapresiasi kepatuhan masyarakat NTB yang mayoritas musli dalam menerapkan prokes COVID-19 di malam takbiran Hari Raya Idul Fitri tahun ini.
“Alhamdulillah, ini sebagai salah satu suatu wujud kesadaran masyarakat Nusa Tenggara Barat terhadap keselamatan, kami bangga dan mengapresiasi semua ini. Semoga suasana atau kondusivitas ini juga terus dijalankan masyarakat esok, saat pelaksanaan Shalat Ied dan seterusnya,” jelas Artanto dalam keterangan tertulis, Kamis (13/5/2021).
Polda NTB Foto: Polda NTB
|
Ia menyampaikan berdasarkan laporan yang diterima, secara umum pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas) di NTB, sesuai informasi dari Polres jajaran se-NTB tetap aman dan terkendali.
“Kondusivitas harkamtibmas secara umum dilaporkan masih terkendali, termasuk tingkat kepatuhan atau kedisiplinan dalam penerapan prokes. Lebih-lebih Kapolda dan jajaran Forkopimda NTB sudah membentuk Pospam, Posyan, dan Pos Terpadu yang tersebar di 38 titik di NTB,” ulas Artanto.
Sebagai pengganti tradisi takbiran, warga Desa Ranggagata Kecamatan Praya Barat Daya Kabupaten Lombok Tengah, kemeriahan malam Idul Fitri dihabiskan dengan membuat Lomba Panggung Hias Idul Fitri. Kegiatan tersebut dilakukan di tiap lingkungan dan dusun dengan tetap mematuhi prokes.
“Adanya larangan pawai takbiran dan imbauan serta anjuran disiplin prokes, bukan berarti kita mati atau tanpa inovasi. Untuk Desa Ranggagata sendiri, pelaksanaan dan kemeriahan malam takbiran diimplementasikan dengan Lomba Panggung Hias Takbiran, tentunya dengan tetap mematuhi prokes,” papar Kepala Desa Ranggagata Muhammad Haikal.
Ia masyarakat khususnya pemuda di masing-masing lingkungan kekadusan mendirikan panggung hias untuk dilombakan. Hal itu dilakukan sebagai implementasi malam takbiran sebagai euforia kemenangan setelah selama sebulan menjalankan ibadah puasa Ramadhan,
“Artinya, walaupun di tengah pandemi COVID-19 kreativitas pemuda tetap bisa tersalurkan. Alhamdulillah, ini salah satu cara kami pemerintah desa mendukung Kampung Sehat 2,” ungkap Haikal.
Sementara itu, tokoh muda Desa Ranggagata Ery Zulfanani sangat mendukung dan mengapresiasi gerakan kepala desa dengan Lomba Panggung Hias Idul Fitri tersebut.
“Inovatif dan visioner. Sebagai pemuda kami sangat mengapresiasi langkah yang diambil Pak Kades, sehingga walau tanpa pawai takbiran, kami kalangan muda masih bisa berkreasi,” seru Ery.
![]() |
(mul/mpr)