Darurat Bantuan Negara Sahabat

Kelangkaan tiga obat tersebut tidak lepas dari tingginya kasus COVID-19 di Indonesia dalam sepekan terakhir. Indonesia sempat mencetak rekor penambahan kasus terbanyak pada Kamis, 15 Juli 2021, dengan total 56.757 kasus baru. Sehari setelahnya pada Jumat, 16 Juli 2021, angka kematian juga turut mencatatkan rekor terbanyak dengan 1.205 orang meninggal dunia.

Akibat lonjakan kasus COVID-19 dan kematian itu membuat pemerintah kewalahan. Wakil Presiden Ma’ruf Amin menuturkan, masalah yang dihadapi Indonesia kini makin bertumpuk, mulai dari kekurangan oksigen, obat-obatan, hingga tenaga kesehatan. Apalagi, saat ini kebutuhan oksigen medis di Indonesia meningkat drastis, dari semula hanya 400 ton per hari menjadi 2.000 ton per hari. Sementara kemampuan Indonesia memproduksi oksigen hanya 1.700 ton per hari. “Pemerintah sekarang pontang-panting menyiapkan perawatan,” kata Ma’ruf dalam konferensi pers daring, Selasa, 13 Juli 2021.

Seperti yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Indonesia kini sudah memasuki masa darurat COVID-19. Skenario terburuk pun telah dijalankan pemerintah semenjak kasus positif COVID-19 menembus angka 40.000 kasus pada Ahad, 12 Juli 2021. Salah satu strategi dalam menghadapi kondisi terburuk ini adalah dengan membuka selebar-lebarnya pintu bantuan dari luar negeri.

Dalam keterangan persnya pada Kamis, 15 Juli 2021, Luhut mengatakan bahwa Indonesia telah menerima bantuan dari beberapa negara sahabat. Di antaranya, Jepang, Singapura, Uni Emirat Arab, China, Australia, dan Amerika. Beberapa di antara mereka ada yang menawarkan langsung bantuannya kepada Indonesia. Sebagian lainnya turut memberi bantuan usai diminta oleh pemerintah Indonesia.

Luhut sendiri mengaku telah menghubungi pejabat dari UAE, RRT, dan Australia untuk memohon bantuan. Seorang pejabat di Kementerian Luar Negeri menyebut, Luhut memang kerap menjadi pembuka jalur komunikasi Indonesia dengan sejumlah negara sahabat. Dengan komunikasi Luhut itu, Indonesia pun berhasil mendapatkan bantuan dari negara-negara tersebut.

Dari China, Indonesia bakal menerima 400 oksigen konsentrator OC-E100, 20 ribu unit nasal oxygen tubes, dari 20 ribu unit masker oksigen. Australia turut menyumbangkan 1.000 unit ventilator untuk Indonesia. Lalu UAE menghibahkan 450 unit tabung oksigen berkapasitas 40 liter, 150 unit oksigen konsentrator, 20 ton alat kesehatan, dan 250 ribu dosis vaksin sinopharm.

Terima kasih telah membaca artikel

Darurat Bantuan Negara Sahabat