Dari Laksa Hingga Sate Ular di Pasar Lama

Dari Laksa Hingga Sate Ular di Pasar Lama

Meski di Pasar Lama Tangerang, usaha Roti Canai Ibu Gandi dikepung banyak pesaing kuliner lain, roti dengan ciri khas berlapis, kenyal namun renyah di luar ini tetap memiliki penggemarnya sendiri. “Kalau hari biasa itu bisa sampai 100 porsi. Tapi kalau weekend itu bisa sampai 3 atau 4 kali lipatnya,” kata Robert.

Demi memenuhi rasa penasarannya, Indah Padillah sampai menempuh jarak hampir 200 Km dari Bandung untuk kulineran di Pasar Lama. Sembari berburu aneka jajanan di sini, Indah juga membuat konten untuk akun tiktoknya @nengokah.

“Banyak temen-temen yang kayak ‘Kak, cobain dong ke kuliner Pasar Lama Tangerang. Di situ lebih banyak, lho, makanannya.’ Nah, jadi, ya, udah masukin list kuliner, nih. Ternyata memang bener, banyak banget kulinernya. Lebih banyak dari yang di Bandung,” ujar Indah yang sudah memulai karir sebagai food vlogger sejak pandemi COVID-19.

Indah mencoba berbaga cemilan seperti es goyang, telor gulung, dan cirambai. Ternyata jajanan di Pasar Lama Tangerang bukan hanya cocok di lidahnya tapi juga ramah di kantong. “Terus kita juga beli alpukat kocok, sampai kayak ‘hah.. Rp 5 ribuan tapi seenak itu.’ Kita juga beli sate-satean seafood Rp 12 ribu. Asli, menurut aku itu enak banget. Terus harganya juga murah. Banyak variannya, saosnya banyak, nggak pelit bumbu juga,” ucapnya. “Walaupun harganya murah, tapi mereka punya rasa yang enak bagi aku. Lebih murah dari Bandung. Kira aku, wah, di kota ini pasti maha. Ternyata murah.”

Pasar Lama Tangerang juga menyajikan tantangan untuk pecinta kuliner ekstrim. Di kawasan ini ada kedai Sate Ular dan Biawak Kang Aat. Di Kawasan Pasar Lama Tangerang, Kang Aat sudah berjualan sejak tahun 2001. Saat detikX berkunjung, Kang Aat sedang tidak ada di tempat. Lapaknya dijaga oleh Anggara, salah satu karyawannya yang sudah bekerja selama tujuh tahun.

“Kang Aat menceritakan dengan saya secara pribadi. Beliau itu dulu tidak langsung bergelut ke pengolahan seperti biawak, seperti ular. Beliau enggak langsung terjun ke dunia seperti itu, tapi beliau itu awalnya hanya jaga menjadi tukang potong ular atau biawak. Beliau pindah alih profesi ke tukang masak-masakkan reptil seperti ini,” kata Anggara.

Terima kasih telah membaca artikel

Dari Laksa Hingga Sate Ular di Pasar Lama