Dampak Perubahan Iklim Kian Nyata, Upaya Mitigasinya Seperti Apa?

Jakarta –
Manusia menghadapi ancaman triple planetary crises yang terdiri dari pencemaran dan kerusakan lingkungan, perubahan iklim, dan kehilangan keanekaragaman hayati akibat dari kegiatan manusia. Fenomena tersebut bisa menghadirkan sejumlah krisis mulai dari pangan, air bersih, hingga memicu terjadinya bencana alam yang lebih masif dan besar.
Terdorong dari dampak yang ditimbulkan, saat ini telah banyak banyak orang sudah mulai sadar dan mulai beraksi dalam kegiatan pelestarian lingkungan. Tidak hanya masyarakat, dunia usaha juga beraksi dengan menerapkan konsep business sustainability atau menjalankan roda bisnis tanpa mengesampingkan kelestarian lingkungan.
Meskipun belum maksimal, saat ini, sudah banyak perusahaan dalam negeri yang menerapkan business sustainability. Meskipun begitu, agar konsep bisnis berkelanjutan tersebut bisa berjalan maksimal maka para pelaku usaha harus memahami nature based solution.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari International Union for Conservation of Nature (IUCN), nature based solution merupakan suatu solusi berbasis ramah lingkungan yang memanfaatkan alam dan kekuatan ekosistem sehat untuk melindungi manusia hingga menjaga masa depan yang stabil dan keberagaman hayati.
Untuk mengupas tuntas manfaat dari nature based solution, detikcom bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bakal membahas tema ‘Nature Based Solution untuk Mendukung Business Sustainability’ di acara detikPagi, Rabu 3 Juli 2024.
ADVERTISEMENT
Acara yang berlangsung jam 08.00 WIB sampai 11.00 WIB pagi ini bakal menghadirkan narasumber Sesditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Netty Widayati yang akan menjelaskan manfaat dan beragam hal terkait nature based solution.
Tak hanya itu, acara tersebut pun bakal diisi oleh narasumber lainnya seperti Chief Sustainability Officer APP Group Elim Sritaba dan Direktur Strategic & Corporate Affair Vale Indonesia, Budiawansyah. Para narasumber tersebut bakal hadir untuk memberikan pengalaman dan pandangan dalam menjalankan bisnis yang lebih ramah lingkungan. Sejumlah narasumber tersebut nantinya bakal berbagi pandangan secara streaming di 20detik.com.
Selain membahas tema tersebut, diskusi tersebut juga merupakan bagian dari rangkaian kegiatan untuk menyambut Festival LIKE. Festival LIKE adalah agenda yang merangkum akumulasi kerja-kerja dan langkah korektif bidang Lingkungan Hidup, Iklim, Kehutanan dan Energi (khususnya energi terbarukan).
KLHK akan menggelar Festival Lingkungan Iklim, Kehutanan, dan Energi Baru Terbarukan (LIKE) yang kedua pada tanggal 8 – 11 Agustus 2024 di Hall A dan B Jakarta Convention Center.
Sebagai informasi, Festival LIKE-2 disponsori oleh Asia Pulp and Paper, Berau Coal Energy, Borneo Indobara, Merdeka Copper Gold, Adaro Energy dan Pertamina.
(akd/akd)