Shopee Affiliates Program

Corona Mulai Menyusup Pesantren di Sleman, 62 Orang Terpapar

Sleman

Pemkab Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengumumkan adanya penularan virus Corona atau COVID-19 di pondok pesantren (ponpes). Total ada tiga ponpes yang terpapar COVID-19 dengan total 62 santri positif.

Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo menjelaskan awal penularan terjadi di dua ponpes yang berlokasi di Kapanewon Ngaglik dan Prambanan. Pada kasus awal ada 47 santri yang terkonfirmasi positif Corona.

“Ada 47 santri. Enam orang santri ponpes di Prambanan dan 41 orang merupakan santri di daerah Ngaglik,” kata Joko saat ditemui di kantornya, Selasa (29/9/2020).

Dinkes kemudian melakukan tracing kepada kontak erat kasus. Hasilnya ada puluhan santri yang harus menjalani swab test.

“Sehingga dilakukan tracing pada kontak erat di ring 1 dan ring 2 pasien. Adapun hasilnya terdapat sekitar 50 peserta didik masih menunggu hasil swab test,” urainya.

Lebih lanjut, pihaknya kemudian memberikan rekomendasi untuk menutup sementara area ponpes.

“Adanya kasus ini ponpes harus ditutup selama lima hari dan kami lakukan pembersihan lingkungan termasuk penyemprotan desinfektan selama lima hari berturut-turut pada area atau kawasan belajar,” ungkapnya.

Kasus penularan COVID-19 kembali ditemukan di ponpes yang berlokasi di Kapanewon Ngaglik. Tambahan kasus ini membuat ada 48 kasus positif di tiga ponpes.

“Ada tiga, dua ponpes di Ngaglik dan satu di Prambanan. Kemudian ada penambahan satu positif sehingga total ada 48 santri yang positif COVID-19,” kata Joko kepada wartawan di Sleman, Rabu (30/9).

Joko menjelaskan soal tambahan satu kasus positif Corona itu merupakan pelaku perjalanan luar daerah.

“Yang satu itu merupakan pendatang dan kita sedang lakukan tracing ketat tapi hasilnya belum keluar,” ungkapnya.

Kemudian, Pemkab Sleman kembali mengungkap ada penambahan jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 dari tiga pondok pesantren (ponpes). Terdapat penambahan 14 kasus baru positif virus Corona di ponpes Sleman sehingga totalnya menjadi 62 orang.

“Hari Senin kita lanjut tracing di ponpes yang di Ngaglik, ada 100 yang di-swab. Hasilnya kemarin keluar, baru nambah 14 (santri) yang positif. Hari ini belum keluar, mungkin nanti. Total dari tiga pesantren jadi 62 kasus,” kata Joko kepada wartawan melalui pesan singkat, Jumat (2/10).

Joko menjelaskan proses tracing kasus masih berlanjut. Tiga pondok pesantren tersebut terdiri dari dua ponpes di Kecamatan Ngaglik dan satu ponpes di Kecamatan Prambanan.

“Yang dua pesantren ada di Ngaglik. Tracing-nya itu, yang satu (pondok pesantren) ada 225 santri dan yang ponpes satunya ada 15 santri,” jelasnya.

“Kemudian yang ponpes Prambanan itu ada 55 orang yang kami tracing,” sambungnya.

Sejauh ini, Joko menilai tidak ada kesulitan menjalani tracing kasus virus Corona di pondok pesantren.

“Kalau kecepatan keluarnya hasil memang sangat tergantung pada lab pemeriksa. Saat ini berkisar 3-4 hari,” jelasnya.

(rih/rih)

Terima kasih telah membaca artikel

Corona Mulai Menyusup Pesantren di Sleman, 62 Orang Terpapar