Cerita Mencekam Korban Puting Beliung Cirebon: Ngeri Suara Petir-Angin

Cirebon

Waryadi (58), sibuk membersihkan puing-puing rumahnya yang roboh diterjang puting beliung. Istrinya, Fatonah (53) tak bisa menemani Waryadi. Fatonah tengah menjalani perawatan di rumah sakit karena mengalami luka akibat tertimpa puing bangunan rumahnya.

Waryadi dan Fatonah menyaksikan dan menjadi korban ganasnya puting beliung menyapu ratusan rumah di Desa Selangit, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Sabtu (2/1/2021) sore. Rumah yang juga dimanfaatkan sebagai warung mi ayam milik Waryadi dan Fatonah itu porak-poranda.

Saat kejadian Waryadi sedang berada di luar rumah. Sedangkan Fatonah tengah memasak menyiapkan dagangannya. Tak diduga, angin puting beliung tiba-tiba menyapu rumah Waryadi dan Fatonah.

“Cuaca waktu itu hujan. Terus datang angin. Dari belakang rumah datang, ngeri suara petir dan anginnya. Setelah melewati rumah, angin balik lagi ke arah rumah kami,” kata Waryadi saat berbincang dengan detikcom di rumahnya yang ambruk, Minggu (3/1/2021).

Rumah Waryadi yang dimanfaatkan juga sebagai tempat usahanya itu temboknya berbahan geribik. Lantainya tak berkeramik. Rumahnya rata dengan tanah. Waryadi hanya menyelamatkan barang-barang yang masih bisa dimanfaatkan.

“Istri sudah dibawa ke RSUD Arjawinangun. Luka bagian punggung tertimpa kayu,” kata Waryadi.

Waryadi khawatir dengan kondisi istrinya. Selain itu, ia terpaksa libur berjualan mi ayam. Gerobaknya rusaknya. Selain berjualan mi ayam, Waryadi juga bertani. Ia mengontrak sekitar setengah hektare lebih sawah.

“Sawah juga sedang butuh pupuk. Pusing. Kalau punya modal ya pengin dibangun lagi rumahnya. Sehari-hari penghasilan dari jualan mi ayam, lumayan bisa Rp 50 ribu per hari,” kata Waryadi.

Menurut Waryadi kejadian angin puting beliung sudah dua kali terjadi di desanya. “Lima tahun lalu juga sama, tapi lebih ngeri ini,” kata Waryadi menambahkan.

Sebelumnya, BPBD Kabupaten Cirebon mencatat sebanyak 278 rumah di Desa Selangit rusak akibat diterjang puting beliung. Dua di antaranya ambruk, salah satunya milik Waryadi. Selain ratusan rumah, puting beliung juga mengakibatkan 20 warga Desa Selangit luka ringan, salah satunya Fatonah, istri dari Waryadi.

“Jumlahnya ada 20 orang yang luka ringan. Tadi malam sampai pagi sudah ditangani di Puskesmas. Kita juga mengerahkan tim kesehatan. Ya luka ringan,” kata Kapolresta Cirebon Kombes Pol M Syahduddi saat berbincang dengan detikcom.

Petugas gabungan dari kepolisian, TNI, BPBD, Dinsos dan lainnya mendirikan posko penanganan bencana di Balai Desa Selangit. Selain itu, petugas juga membangun dapur umum.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Cirebon, Alex Suheriyawan mengatakan kejadian mengerikan itu terjadi sekitar pukul 16.50 WIB, Sabtu (2/1/2021) kemarin. Pihaknya mendata kerusakan rumah hingga malam hari.

“Sementara sebanyak 278 rumah warga di Desa Selangit yang rusak akibat puting beliung. 20 rumah masuk kategori rusak berat,” kata Alex kepada detikcom melalui pesan singkatnya, Minggu (3/1/2021).

(mso/mso)

Terima kasih telah membaca artikel

Cerita Mencekam Korban Puting Beliung Cirebon: Ngeri Suara Petir-Angin