Jakarta –

Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin berbicara soal hasil survei yang menyatakan PKB sudah berada di posisi papan atas. Cak Imin juga menyebutkan posisi PKB pada pemilu 2019 bahkan pernah mengalahkan Demokrat.

“Semua survei, semua sistem yang kita bangun menunjukkan progres yang membanggakan. Bahkan kalau hasil survei terakhir kita sudah di papan atas, bukan lagi di papan tengah,” kata Cak Imin di Kantor DPC Pacitan, Jawa Timur (Jatim), Minggu (6/3/2022).

“Memang hari ini, PKB pemilu 2019 yang lalu di posisi tertinggi papan tengah. Partainya Pak SBY aja loh bisa kita kalahkan jauh di bawah kita 2019. Makannya kalau Demokrat di sini tidak bisa dikalahkan PKB, berarti kamu kalah sama saya,” sambungnya.

Sebagai partai papan tengah tertinggi, Cak Imin juga mengatakan PKB dapat dikategorikan sebagai partai islam terstabil. Hal itu dilihat dari beberapa faktor yang telah dia amati, salah satunya kepedulian PKB yang tinggi.

“Nah sebagai papan tengah tertinggi, PKB ini bisa dikategorikan partai islam terstabil, partai islam berbasis islam terkuat, terstabil. Nah ini harus terjaga terus dan setelah saya amati memang ada tiga faktor utama yang sangat dominan,” ujar Cak Imin.

“Yang pertama kepedulian PKB tinggi. Kader yang ada di pemerintahan, kader yang ada di legislatif ini terkelola dan terjaga komitmen sosialnya. Kepedulian dan komitmen sosialnya. Maklum, kita selalu konsisten, istiqomah, kehadiran politik kita adalah politik yg memberikan makna dan bermanfaat,” sambungnya.

Lebih lanjut, Cak Imin mengajak kepada para kader PKB untuk meneruskan komitmen sosial yang tinggi dan komitmen keumatan yang kuat. Wakil Ketua DPR itu juga meminta para kader untuk menggali potensi-potensi yang ada.

“Kita tahu faktor peningkatan kita dengan cara setelah kita tahu, kita harus jaga. Karena itu, ayo kita teruskan komitmen sosial yang tinggi, komitmen keumatan yg kuat,” tutur Cak Imin

“Ditambah inovasi kreativitas berbagai kegiatan dan cara kerja PKB yang luar biasa. Ini harus juga digali potensinya baik di dunia maya, sosial media, dunia digital, maupun di realitas masyarakat,” ucapnya.

(maa/maa)