Washington –

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bahwa dia akan mencalonkan seorang wanita kulit hitam ke Mahkamah Agung AS untuk pertama kalinya dalam sejarah. Pencalonan itu untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh pensiunan Hakim Stephen Breyer.

“Saya tidak membuat keputusan kecuali orang yang akan saya nominasikan adalah seseorang dengan kualifikasi, karakter, pengalaman, dan integritas yang luar biasa,” kata Biden dalam pidato dari Gedung Putih seperti dilansir AFP, Jumat (28/1/2022).

“Dan orang itu akan menjadi wanita kulit hitam pertama yang pernah dinominasikan ke Mahkamah Agung Amerika Serikat,” tambahnya.

Biden, berbicara bersama Breyer, juga mengindikasikan bahwa dia akan mengupayakan proses pencalonan yang cepat, berjanji untuk menyebutkan kandidatnya pada akhir Februari.

Keluarnya Breyer, yang berusia 83 tahun, memberi Biden kemungkinan peluang mulus untuk menunjuk pengganti kursi seumur hidup di Mahkamah Agung sementara Partai Demokrat-nya untuk mempertahankan kendali Senat.

Mahkamah Agung saat ini terbagi antara enam konservatif dan tiga liberal. Biden sekarang akan dapat mencalonkan ahli hukum lain yang berhaluan liberal ke pengadilan untuk menjaga keseimbangan.

Breyer berada di bawah tekanan dari kaum liberal untuk pergi tepat waktu. Sementara Biden untuk mendapatkan calonnya melalui Senat sebelum pemilihan paruh waktu November, ketika Partai Republik berada dalam posisi yang kuat untuk memenangkan mayoritas di Kongres dan kemudian akan mengontrol proses persetujuan.

Dalam surat pengunduran dirinya, Breyer menggarisbawahi rencana terkoordinasi untuk memastikan bahwa suksesi berjalan lancar, membenarkan bahwa ia akan tetap berada di pengadilan melalui masa jabatan yang dikemas saat ini.

“Saya bermaksud keputusan ini berlaku ketika pengadilan naik untuk reses musim panas tahun ini (biasanya akhir Juni atau awal Juli) dengan asumsi bahwa pengganti saya telah dinominasikan dan dikonfirmasi,” tulisnya.

(rfs/rfs)