Beri Layanan Kesehatan Gratis 435 Desa se-Bogor, PDIP Dapar Rekor MURI

Jakarta –
PDI Perjuangan (PDIP) menerima penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dan Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Lemprid). Penghargaan diberikan karena PDIP berhasil menggelar program pemeriksaan kesehatan dan pengobatan, serta pembagian kacamata baca gratis di 435 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
“Leprid memberikan apresiasi dan penghargaan untuk catatan prestasi dengan nama pemeriksaan kesehatan dan pengobatan, serta pembagian kacamata baca gratis di 435 desa/kelurahan se-Kabupaten Bogor,” kata Ketua Umum Leprid Paulus Pangka di Ciawi, Bogor, Selasa (15/8/2023).
Penghargaan diberikan atas nama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, karena inisiasi sehingga program tersebut terwujud dengan baik. Sementara MURI diwakili oleh Yusuf, turut menyampaikan keputusan senada.
“Ini tercatat sebagai rekor dunia MURI,” tegas Yusuf.
Hadir dalam kegiatan tersebut Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Ketua DPP PDIP Sadarestuwati, dan Wasekjen Sri Rahayu. Juga hadir Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono dan Anggota DPR RI dari Dapil Jawa Barat Adian Napitupulu.
Program tersebut digagas oleh Adian atas arahan Megawati. Program tersebut sebagai upaya PDIP untuk membantu rakyat yang sedang sakit. Program dihitung sejak 1 September 2022 dan berakhir di Desa Nagrak, Kecamatan Gunung Putri pada 11 Juli 2023 atau selama 218 hari kerja.
Sebanyak 95.220 orang atau rata-rata 219 pasien per desa/kelurahan menerima manfaat dari program tersebut.
“Ini adalah gerak untuk bergotong royong bersama rakyat,” kata Hasto dalam pidatonya.
Menurutnya, program ini senada dengan arahan Ketum PDIP, Megawati. Penghargaan yang diberikan MURI dan Leprid diharapkan bisa memotivasi kader PDIP lainnya untuk terus turun ke masyarakat.
“Diharapkan dapat memberikan motivasi kepada kita semua untuk menghadirkan watak politik PDI Perjuangan yang turun ke bawah,” jelasnya.
Sementara itu, Politikus PDIP Adian Napitupulu menyampaikan terlaksananya program tersebut tak lepas dari kegigihan kader partai di tingkat ranting. Dokter, tenaga medis, serta sukarelawan, menurutnya, rela tidur di desa-desa dan rumah rakyat untuk membantu kesehatan mereka.
“Ini bagian dari perjuangan besar kita. Ada yang menyopir tidak berhenti-henti tujuh bulan,” tegas Adian.
(rdh/dek)