Batu Bara Terbakar-Asap Masuk Mal di Samarinda, KSOP dan Polisi Selidiki

Samarinda

Tumpukan batu bara di atas ponton bernama lambung Bos 5 yang ditarik tugboat Arek Suroboyo 5 terbakar. Asap tebal dari batu bara tersebut sempat masuk ke dalam Big Mall Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).

Kepala Seksi Keselamatan Berlayar dan Patroli Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II A Samarinda, Capt Slamet Isyadi, mengatakan pihaknya belum menerima izin berlayar kapal tersebut.

“Kami tidak tahu bagaimana tugboat dan tongkang itu sampai di situ karena hingga saat ini kami belum menerima surat pengajuan izin bergerak dari perusahaan yang menaungi tugboat dan tongkang itu,” kata Selamet saat dikonfirmasi, Rabu (25/8/2021).

Dia mengaku mendapat informasi terbakarnya batu bara di dalam tongkang di Sungai Mahakam dari pihak Polairud Polresta Samarinda dan Dishub Kota Samarinda.

“Saat ini kami sudah mendatangi lokasi dan melakukan pendinginan, sehingga tidak mengeluarkan asap kembali,” tuturnya.

Saat ini KSOP masih mengecek administrasi kapal penarik dan tongkang pengangkut batu bara yang terbakar.

“KSOP Samarinda belum menerima permohonan untuk pengurusan surat gerak atau izin keselamatan berlayar yang diajukan kapal batu bara yang terbakar,” katanya.

Dia mengaku belum mendapat data kapal tugboat dan ponton batu bara milik PT Barge Indonesia itu.

“Kami juga meminta kepada pemiliknya untuk segera melakukan penanganan dan pendinginan dengan menggunakan chemical, malam itu juga,” jelasnya.

Selain itu KSOP juga telah meminta kepada pemilik ponton untuk memindahkan tongkang dipindahkan ke daerah hulu, atau ke wilayah Tenggarong.

“Dibawa ke daerah hulu sana, supaya nanti bisa dilakukan penanganan intensif dan proses chemical, hingga muatan normal kembali,” jelasnya.

Dia mengaku belum tahu waktu pasti muatan batu bara tersebut terbakar. Dia mengatakan telah berkoordinasi dengan aparat terkait dan pihak perusahaan mengenai kejadian tersebut.

“Terkait penanganannya saja, untuk pemeriksaan ya dari Polairud langsung,” tutupnya.

Sementara itu, Kasat Polair Polresta Samarinda AKP Iwan Pamuji mengatakan tugboat Arek Suroboyo 5 dan tongkang Boss 5 milik PT Barge Indonesia sudah memiliki izin berlayar dan saat ini menunggu keluarnya sertifikat keselamatan berlayar dari Jakarta.

“Ngurusnya di Jakarta sehingga kapal dan batu bara menunggu di tempat itu hingga akhirnya batu baranya terbakar, kalau tetap berlayar jelas pidana,” kata Iwan.

Dia mengatakan sudah berkoordinasi dengan KSOP Samarinda dan dipastikan bahwa kapal tersebut telah mengantongi ijin gerak. Hanya saja belum mengantongi sertifikat keselamatan berlayar.

“Kata Pak Selamet dari KSOP, semalam izin gerak kapal ini sudah ada, namun sertifikat keselamatan berlayarnya yang belum ada. Sehingga kapal dan tugboat bisa bergerak namun terbatas dan hanya di ruang lingkup pengawasan KSOP Samarinda,” jelas Iwan.

Saat ini pihaknya sudah meminta keterangan sejumlah saksi untuk mengetahui penyebab terbakarnya batu bara hingga mengeluarkan asap tebal hingga asapnya masuk ke mal.

“Kita periksa dulu untuk mengetahui penyebab terbakarnya batu bara itu sekaligus meminta perusahaan untuk mengatasi kebakaran itu karena itu kaitannya dengan pencemaran udara akibat kejadian itu,” kata Iwan.

“Berdasarkan keterangan nakhoda kapal penarik, ponton tersebut sudah berada dilokasi selama 12 hari untuk mengurus sertifikat keselamatan berlayar di KSOP Samarinda, namun karena cuaca Samarinda hujan terus maka batu baranya terbakar,” jelas Iwan.

Seperti diketahui bahwa batu bara merupakan bahan yang mudah terbakar jika terkena air hujan sehingga memang perlu penanganan khusus saat pengirimannya.

“Yang pasti kita mintai keterangan dulu nakhoda kapal dengan agennya untuk mengetahui penyebab terbakarnya batu bara itu,” tutur Iwan.

Sementara itu Fajar pengunjung Big Mall yang berada tidak jauh dari lokasi kapal ditambatkan mengatakan, asap tebal dari ponton pengangkut batu bara itu masuk ke dalam mal dengan disertai bau yang tidak sedap.

“Baunya sangat menyengat, membuat saya sesak napas, lebih baik pulang saja dari pada nanti sakit,” kata Fajar.

(jbr/jbr)

Terima kasih telah membaca artikel

Batu Bara Terbakar-Asap Masuk Mal di Samarinda, KSOP dan Polisi Selidiki