Banyak Warga Nekat Liburan, Kendaraan Mengular di Lokasi Wisata Palabuhanratu

Sukabumi –
Libur akhir pekan pasca lebaran sejumlah kendaraan terlihat mengular memadati ruas jalan utama kawasan wisata Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Polisi masih melakukan penyekatan di Pos Gunung Butak, beberapa kendaraan terlihat diputar balik petugas.
Pantauan detikcom, antrean kendaraan terlihat mulai dari Pasar Palabuhanratu, Pondok Dewata sampai titik penyekatan di Gunung Butak. Personel Polri – TNI berjaga di pertigaan yang merupakan jalur sambung arah Palabuhanratu, Citepus-Cisolok-Karang Hawu dan Cikidang.
“Berangkat pagi dari Bogor, sampai sini padat. Banyak kendaraan masuk, niatnya pengen liburan,” ungkap pria inisial Eng, warga Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Ia membawa keluarganya yang memang berniat untuk liburan ke Karang Hawu, Cisolok, Sabtu (15/5/2021).
Informasi diperoleh detikcom, selain di daerah Benda yang merupakan perbatasan Bogor – Sukabumi, petugas juga melakukan penyekatan di wilayah Cibadak. Namun mereka yang lolos masuk ke Palabuhanratu mengaku sengaja berangkat subuh untuk bisa meloloskan diri masuk ke Palabuhanratu.
“Berangkat jam 04.30 WIB, perbatasan lolos masuk terus ada beberapa pos juga belum ada petugas. Kemungkinan kena di depan (Pos Gunung Butak) karena mau putar arah juga kondisi kendaraan padat,” ungkapnya.
Selain kendaraan roda empat, sejumlah motor juga terlihat dalam antrian panjang kendaraan menuju lokasi wisata arah Citepus, Cimaja, Karang Hawu Cisolok.
Petugas kepolisian sendiri sudah bekerja keras sejak malam tadi dibantu personel TNI , pada malam tadi kepadatan kendaraan juga sempat terjadi di beberapa titik. Kasat Lantas Polres Sukabumi AKP Riki Fahmi M menyebut ada sebanyak 800 kendaraan yang diputar balik di titik Gunung Butak.
“Sebagian kendaraan kita putar balik, hari ini saja di satu pos penyekatan yakni di Pos Gunung Butak ada 800 kendaraan kita putar balik,” kata Kasat Lantas Polres Sukabumi Kota, AKP Riki Fahmi M kepada detikcom melalui sambungan telepon, Jumat (14/5) malam.
Terkait adanya arus lalu lintas yang tersendat Fahmi mengatakan hal itu terpaksa terjadi daripada menimbulkan klaster baru penyebaran COVID-19.
“Kalau sendatan sudah pasti, tapi yang kami lakukan merupakan antisipasi jangan sampai ada klaster baru. Kalau misalnya nanti ada klaster baru malah bahaya. Apalagi sudah ada ketentuan untuk wisata hanya wisatawan lokal dan itupun 50 persen dari kapasitas,” jelas Riki.
Menurut Riki selain pemeriksaan berdasarkan plat nomor juga identitas pengendara dan penumpang. Hal itu dilakukan untuk memastikan bahwa mereka sengaja datang untuk berwisata.
“Selain kendaraan dari luar kota yang kita putar balik, kita juga memastikan orang yang bukan domisili Sukabumi atau Palabuhanratu dan dia berniat berwisata. Kita terpaksa putar balikan sesuai ketentuan,” ujar Riki.
(sya/ern)