Banyak Sepeda Non Road Bike Lintasi JLNT Kampung Melayu

Jakarta –
Pemprov DKI Jakarta hari ini menguji coba Jembatan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang sebagai lintasan sepeda balap atau road bike. Namun kenyataannya, banyak pesepeda non road bike yang juga melintas di jalur tersebut.
Pantauan detikcom di lokasi, tepatnya di depan City Walk Sudirman, Jakarta Pusat, pesepeda tampak berputar balik kemudian menaiki JLNT menuju arah Casablanca. Mereka tampak lolos dari penjagaan aparat gabungan.
Terlihat mereka yang bersepeda non road bike terdiri dari muda-mudi hingga dewasa. Ada yang menggunakan sepeda gunung maupun sepeda lipat.
Dishub Sudah Beri Imbauan
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan DKI Jakarta Rudy Saptari mengakui belum ada larangan bagi sepeda non road bike berkendara di JLNT. Namun demikian, pihaknya sudah menyediakan jalur sepeda tersendiri bagi kriteria ini.
“Memang di awal kami tidak menyarankan untuk kendaraan selain road bike masuk ke jalur JLNT karena untuk sepeda selain road bike sudah disediakan jalur yang selama ini digunakan yaitu jalur sepeda permanen di Sudirman-Thamrin atau di ruas jalan lain,” kata Rudy, Minggu (23/5/2021).
Rudy pun mengaku pihaknya telah berupaya maksimal mengarahkan pesepeda non road bikers agar tak naik ke atas JLNT.
“Dari pemerintah kami lihat rata-rata semua road bikers. Tapi mungkin ada masyarakat yang sangat antusias itu dia ingin mencoba, atau dari petugas sudah mengarahkan untuk tidak melalui JLNT tersebut,” sebutnya.
Rudy juga menjelaskan alasan Pemprov DKI mengadakan jalur sepeda khusus untuk road bikers. Awalnya, pihaknya mendapat keluhan dari road bikers yang tak bisa menggunakan jalur sepeda secara maksimal karena tercampur dengan pesepeda lainnya.
“Jadi kami sediakan untuk masyarakat pesepeda dan tentunya yang menggunakan road bike ini tidak bisa gunakan jalur speda permanen secara maksimal karena di situ ada batas kecepatan 25 km per jam sesuai dengan aturan Menhub. Selama ini mereka kan sudah menggunakan jalur-jalur lalin umum dan itu konflik dengan kendaraan lainnya sangat besar oleh karena itu kita mengakomodir di Jalan Raya Non Tol (JLNT),” ucapnya.
(mae/mae)