
Banjir Batu Tutup Akses Jalan Dua Desa di Pacitan

Pacitan –
Banjir batu terjadi di jalur Karangrejo-Karenggede, Pacitan. Akses kedua desa di Kecamatan Arjosari itu pun tertutup. Hingga saat ini proses pembersihan masih berlangsung.
“Kemarin pas maghrib itu. Habis itu juga masih ada longsor lagi,” ucap Suwardi (55), warga setempat kepada detikcom, Selasa (9/11/2021) siang.
Pria yang juga penambang batu itu menggambarkan kuatnya getaran saat banjir batu terjadi. Fenomena alam tahunan itu diawali bunyi gemuruh. Hal itu disusul kedatangan air bah bercampur lumpur dan batu.
Foto: Purwo Sumodiharjo
|
“Kita di sini sudah hapal. Kalau ada bunyi gemuruh pasti akan ada banjir batu,” paparnya terkait bencana yang terjadi di jalur penghubung menuju Waduk Tukul.
Banyaknya material yang terbawa banjir membuat jalur antardesa itu tak dapat dilalui. Kendaraan roda empat pun tertahan di kedua sisi. Sementara untuk kendaraan roda dua dapat melewati jalan alternatif.
Masih menurut Suwardi, sebelum banjir batu terjadi, cuaca kawasan tersebut cukup cerah. Diduga hujan deras terjadi di hulu sungai. Yakni di pegunungan Larangan yang berada di perbatasan Pacitan-Wonogiri.
Pantauan detikcom, hingga pukul 10.00 WIB puluhan warga terlihat mengumpulkan bongkahan batu untuk dijual. Sementara sebuah alat berat jenis wheel loader tampak membuka akses. Material berupa lumpur dan batu dipindahkan ke kanan kiri jalan.
(iwd/iwd)
Banjir Batu Tutup Akses Jalan Dua Desa di Pacitan
