Anggota DPRD DKI Terima Laporan Ada SD-SMP Negeri Paksa Siswi Pakai Jilbab

Jakarta

Anggota DPRD DKI dari Fraksi PDIP, Ima Mahdiah mendapat laporan adanya SD di Jakbar dan SMP di Jaksel memaksa siswi memakai jilbab. Ima mengatakan pihak sekolah menyampaikan aturan wajib berjilbab hanya secara lisan.

“Jadi pertama waktu itu aku lagi ngasih seragam ke siswa-siswa cuma yang beli seragam kan staf saya ya. Saya cek kok seragamnya panjang semua terus infonya bahwa ini sekolah negeri atau madrasah. Ya terus dibilangnya ini sekolah negeri akhirnya kita kunjungan,” ujar Ima, kepada wartawan, Selasa (2/8/2022).

“Sambil kunjungan ke beberapa ngasih seragam, si ibu itu yang saya kasih seragam saya bilang, ‘bu kok ini masih SD negeri kok panjang semua?’. ‘Ya emang harus begini bu’. Terus saya bulang, ‘apa itu diperintahkan?’, ‘wajib bu’. Saya bilang ‘ada nggak keterangannya bahwa secara tertulis?’,’nggak ada cuma dibilangin aja’,” lanjut dia.


Ima menuturkan akhirnya dia mengecek langsung SD di kawasan Grogol. Dia mengatakan di SD negeri tersebut seperti Madrasah.

Selain itu, Ima juga menerima laporan SMP Negeri di Jaksel memaksa siswi menggunakan jilbab. Ima menyebut ada intimidasi ke murid.

“Kalau sekolah yang lain itukan berdasarkan mereka chat WA ke saya, tapi mereka masih minta dilindungin jangan sampai nanti ada anaknya jadi dibully atau apa. Yang pasti sekolah nggak berani instruksi secara tertulis tetapi di sini murid-murid diintimidasi,” kata Ima.

“Contoh, kebetulan tim saya cerita adiknya dipaksa pakai kerudung padahal dia nggak mau pake kerudung dan sudah beli seragam yang biasa akhirnya dipaksa. Jadinya beli seragam lagi gitu. kalau yang dia punya uang, kalau dia nggak punya uang satu sisi saya tanya ini diperintahkannya secara apa? Secara lisan,” lanjutnya.

Ima mengatakan berdasarkan laporan yang dia terima, siswi yang diwajibkan memakai jilbab hanya yang beragama Islam.

“Bahkan salah satu tim saya bilang adiknya dibilang di sini yang nggak pakai kerudung hanya yang non-muslim. Terus adiknya sempat melawan cuma akhirnya ya sudah dia beli seragam lagi jadi pake kerudung. Jadi kalau guru-guru bilang nggak ada instruksi, betul nggak ada instruksi secara tertulis tapi nyatanya di lapangan instruksinya secara lisan, justru ini lebih diintimidasi,” kata Ima.

Dikonfirmasi terpisah, Disdik Jakarta Barat membantah. Disdik Jakarta Barat menyebut tidak ada sekolah di wilayahnya yang memaksa siswi menggunakan jilbab.

“Sejauh ini, dari wilayah Sudin Pendidikan Jakarta Barat 2, tidak ada sekolah yang memaksa menggunakan jilbab. Tentu tidak benar, jika ada yang menyatakan dari wilayah JB 2. Berkenan mencermati berita tersebut. Termasuk kabar dari Anggota DPRD,” paparnya.

(idn/tor)

Terima kasih telah membaca artikel

Anggota DPRD DKI Terima Laporan Ada SD-SMP Negeri Paksa Siswi Pakai Jilbab